Belajar Apa di Arsitektur Lanskap IPB?



Buat yang suka blog walking ke blog-blog kece yang tersebar di dunia maya, mungkin nggak asing sama judul post ini. Why? Mungkin kalian pernah mampir ke blog kakak kece yang satu ini, Kak Zahra, dengan tulisan fenomenalnya yang berjudul "Belajar Apa Saja di Ilmu Gizi IPB?" part 1 & 2 yang katanya nggak bakal dilanjutin dengan part 3, 4 dan seterusnya karena sudah lelah. (Sukses ya kakak calon ahli gizi, tetep semangat ditengah kesibukan kuliah dan non-kuliah yang selalu mendera!). And she inspired me to write this kind of very-late-post, karena hitungan semester yang sudah akan segera menginjak angka 5, buat berbagi tentang  apa aja sih yang dipelajari selama jadi mahasiswa Arsitektur Lanskap IPB, terutama yang lebih spesifik per semesternya. By the way, kembali lagi tentang judul post ini, entah kenapa nggak kepikiran buat nyari judul lain selain yang nyerempet sama judul postingan beliau di blognya diatas. So, izin pake judulnya ya Zah, peace!

Sebelumnya, mungkin banyak yang belum tahu (saya sendiri baru tahu setelah resmi keterima dan cari tau), kalo departemen Arsitektur Lanskap di IPB itu masuk ke dalam Fakultas Pertanian. Loh kenapa? Perasaan nggak ada pertanian-pertaniannya sama sekali? Saya juga bingung awalnya, tapi setelah paham arti pertanian yang sebenernya, emang bener kalo departemen ARL ini adalah bagian dari ilmu pertanian.

Sedikit mengutip dari Wikipedia;
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. (Buku Safety and Health in Agriculture. International Labour Organization, 1999),

dan ilmu ARL bertugas untuk melakukan tugas point terakhir dari definisi itu, yaitu untuk mengelola lingkungan hidup manusia.

Lebih jelasnya tentang ilmu pertanian, nantinya, kalo mahasiswa baru IPB udah ngejalanin yang namanya MPKMB (Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru) pasti ngerti deh gimana definisi pertanian sebenernya. Nggak bakal lagi nganggep pertanian cuma sesempit yang orang kebanyakan kira, dan nggak bakal lagi nganggep kalo pertanian adalah hal yang remeh dan hanya berhubungan dengan cangkul-mencangkul aja.

Kalo bicara sejarah, di masa lalunya, departemen ARL juga adalah salah satu bagian kecil dari departemen BDP atau Budidaya Pertanian, yang setelahnya dipecah menjadi departemen AGH (Agronomi dan Hortikultura) dan ARL yang berdiri sendiri baru kurang dari sekitar 30 tahun yang lalu. Maka itu, sarjana ARL di IPB juga mendapat gelar S.P atau Sarjana Pertanian.

Lebih jauh lagi tentang gelar, akhirnya berhubung emang ilmu ini sebenernya punya basic ilmu sendiri yang agak berbeda sama ilmu pertanian lain, gelar sarjana ARL di usulkan untuk berubah dari S.P jadi S.ArsL, sarjana arsitektur lanskap. Tapi sampai sekarang belum pasti juga pemberian gelarnya, masih S.P atau sudah bisa jadi S.ArsL, tergantung kebijakan yang masih digodog pihak kampus (tapi sampai tahun 2017 gelar sarjana ARL masih S.P).

So, karena merupakan bagian dari Fakultas Pertanian, secara kasarnya di ARL bakalan banyak mempelajari hal-hal yang berbau biologi, atau lebih tepatnya ilmu hayat/hidup sebagai sifat dari objek yang dipelajari, yaitu tumbuhan. Walaupun nggak cuma itu, tapi lebih kompleks plus ilmu-ilmu lain yang berkaitan dan saling bersinggungan dengan itu. Jadi, setelah belajar matakuliah Biologi di TPB (beserta mata kuliah-matakuliah SMA yang lainnya), di Arsitektur lanskap nantinya kita juga harus belajar sedikit dasar-dasar dari ilmu departemen-departemen di fakultas pertanian yang lain, seperti ilmu tanah, ilmu agronomi, hingga ilmu hama penyakit tanaman. Disini kita bakalan belajar banyak tentang sisi terkecil aspek ilmu kita yaitu tanaman, beserta tempat hidup, dan kehidupannya.

Setelah mempelajari dasar-dasarnya, kemudian ilmu-ilmu tersebut harus digabungkan ke dalam lingkup yang lebih besar yaitu lingkungan. Seperti yang pernah ditulis di post sebelumnya, di ARL juga dipelajari ilmu yang lebih kompleks mulai dari klimatologi, planologi, ekologi, sipil dan lingkungan. Disini kita bakalan belajar bagaimana keterkaitan semua aspek-aspek di lingkungan sebagai tempat hidup manusia tersebut dengan kehidupan manusia itu sendiri.

Nah, setelah itu semua ilmu akan diterapkan dalam ilmu perencanaan, perancangan, dan pengelolaan lanskap, bagaimana sih menciptakan lanskap menjadi tempat hidup dan beraktivitas manusia yang baik, estetis dan berkelanjutan. Karena kata kuncinya adalah lanskap, maka berbeda dengan jurusan teknik arstitektur yang merancangan bangunan, arsitek lanskap akan bertugas merancang alam terbuka. Dan cakupan kerja arsitek lanskap meliputi ruang luar, desain arsitektural, perencanaan lokasi, pengembangan estate dan pemukiman, restorasi lingkungan, perencanaan kota, perencanaan taman dan rekreasi, perencanaan regional/wilayah, perencanaan ruang, perawatan situs sejarah, dan baaaanyak lagi; selama dapat terlihat saat membuka pintu, bahkan saat membuka mata.

Nah, terus apa itu perencanaan, perancangan dan pengelolaan lanskap?

Tiga hal diatas adalah tiga tahap pekerjaan dari Arsitek Lanskap yang bakal kita pelajari semuanya saat kuliah di ARL IPB. Tapi nanti, untuk tahap skripsi kita akan konsen ke satu tahap karena bakal terlalu banyak dan rumit kalo semuanya kita bahas dalam skripsi yang cuma berapa ratus halaman itu. Biasanya, kalo udah deal atau kebayang sama skripsi bakal saling tanya pertanyaan kayak "skripsinya apa nih? perencanaan, perancangan, atau pengelolaan?" atau "kamu anak planning, design, atau management?", dan pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Kalo saya sendiri sih jangan ditanya, soalnya belum ngalamin. He-he, doain aja secepatnya.

Perencanaan Lanskap (Landscape Planning)

Perencanaan Lanskap adalah tahap pertama yang dilakukan saat akan mengolah suatu lanskap/lahan/tapak/tempat. Seperti namanya, perencanaan berarti merencanakan apa-apa yang akan dilakukan dengan tempat tersebut, yang meliputi inventarisasi yaitu survey dengan melihat keadaan mulai dari keadaan tanahnya gimana, tanahnya jenis apa (yang bakal pengaruh ke taneman apa yang bisa tumbuh, kemungkinan  longsor, kemampuan menyerap air, dll banyak lah. Jangan underestimate sebongkah tanah aja ya guys :')), iklim, arah angin, cahaya matahari, keadaan lingkungan sekitarnya dll. Dari data-data itu di list apa pros dan cons nya, apa keunggulan yang harus diperkuat dan kekurangan dari tapak yang harus diperbaiki. Nah dari situ bisa disimpulin gimana plan yang cocok buat tapak itu, biar keberadaan tapaknya bisa berlajut dan berfungsi dengan baik, sesuai dengan karakter yang di lihat saat survey, agar nggak rusak ditengah jalan, atau malah nggak berfungsi sesuai yang diinginkan.

Perancangan Lanskap (Landscape Design)

Perancangan Lanskap sering dibilang sebagai tahap kreatif dari kerja arsitek lanskap keseluruhan. Makanya anak-anak landscape design pasti orang-orang yang kreatif, banyak ide, dan jago pengolahan visual seperti desain dan gambar-menggambar. Tahap ini adalah tahap lanjut dari perencanaan dimana dari master plan diolah menjadi bentuk-bentuk detil, denah,  pemilihan bahan apa yang mau dipake, sampe taneman yang ditanem agar terlihat estetis alias enak dilihat mata. Produk desain bisa dihasilkan dalam bentuk 2 dimensi tampak depan, tampak samping, tampak burung, perspektif, hingga gambar potongan dalam gambar dan poster freehand/computerize, maupun 3 dimensi seperti maket.

Pengelolaan Lanskap (Landscape Management)

Nah, setelah direncana dan di rancang, saat sudah berhasil direaliasikan pasti sebuah lanskap memerlukan usaha pengelolaan agar keadaannya tetap seperti sedia kala. Kenapa perlu pengelolaan? Tidak seperti arsitek yang setelah merancang bangunan dapat lepas tangan, lanskap adalah sesuatu yang bersifat hidup. Nggak cuma berisi benda abiotik seperti batu dan tanah, tapi lanskap juga berisi benda biotik seperti tanaman bahkan fauna, maka butuh pengelolaan agar selalu seimbang. Pengelolaan meliputi pemeliharaan, evaluasi, dan perancangan ulang serta perbaikan jika ada yang tidak sesuai dengan rencana.

Dan karena hasil akhir dibutuhkan dalam bentuk visual, di ilmu-ilmu ARL yang udah spesifik ini dibutuhkan kemampuan yang khusus untuk menuangkan semua yang sudah kita pelajari dalam bentuk gambar. So, tugas-tugasnya bakalan nggak jauh-jauh dari pensil, drawing pen, segala macam alat gambar, jenis kertas gambar, hingga maket. Selain menggambar freehand atau langsung dengan tangan, kta juga bakalan belajar menggambar secara digital dengan segala macem aplikasi.

Itu dia sedikit gambaran umum tentang apa aja sih yang dipelajari di departemen Arsitektur Lanskap IPB. Apa yang dipelajari secara detail dan apa matakuliah per semester nya (insya Allah) bakal di bahas di post selanjutnya yaa.

Terimakasih udah mau baca, see you at the next post!


Selanjutnya...
Belajar Apa di Arsitektur Lanskap IPB? #2 baca di sini (semester 1 & 2)
Belajar Apa di Arsitektur Lanskap IPB? #3 baca di sini (semester 3)
Belajar Apa di Arsitektur Lanskap IPB? #4 baca di sini (semester 4)
Belajar Apa di Arsitektur Lanskap IPB? #5 baca di sini (semester 5)
Belajar Apa di Arsitektur Lanskap IPB? #6 baca di sini (semester 6)

The End of My #ARLife Story baca di sini (skripsi hingga wisuda)

Postingan lain tentang Arsitektur Lanskap klik disini

Komentar

  1. Assalamualaikum kak. Gelar S.Ars.L cuma buat lulusan arsitektur lanskap di Indonesia atau Semua lulusan arsitektur lanskap di negara lain juga make gelar S.Ars.L?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena kebijakan penentuan gelar berbeda tiap negara dan bergantung sama bahasa negara masing-masing, pastinya gelar yang didapet juga bakal beda. contohnya aja buat magister sains yang lulus di universitas di indonesia bakal dapet gelar M.Si, sedangkan di luar negeri misal contohnya di inggris bakal dapet gelar M.Sc which is stands for magister of science. CMIIW yaa

      Hapus
    2. Dan setau saya bahkan setiap universitas punya ketentuan yang berbeda untuk gelar

      Hapus
  2. kehidupan dibogor terutama sekitaran ipb gmn kak ? biaya hidupnya mahal gk ? banyak gk anak yg merantau kuliah di ipb ? doa'in saya lulus snmptn arl ipb ya kak ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. gimana apanya niih? coba lebih spesifik lagii
      Biaya hidup mahal ato enggaknya beda tergantung standar masing2 orang sih, tp nggak terlalu mahal kayak di ibukota kok

      Mahasiswa rantau banyak bangeet. Semoga lulus ya!

      Hapus
  3. kak biaya kuliah ARL IPB brp ya ? ad biaya apa aja ? asrama utk tahun pertama itu gratis atau bayar ya kak ? asrama cuma utk tahun pertama ya ? bisa gk utk tahun seterusnya juga tinggal diasrama ? keperluan utk kamar asramanya udh disediain/beli sendiri ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kamu sudah pernah comment di postingan yang ini ya TPB (tingkat Paling Bahagia) IPB?

      Coba dicek lagi yaa, sudah saya jawab lo :)

      Hapus
  4. Kalo jurusan ARL di univ lain yg di indonesia maupun yg di luar negeri, yg dipelajarinya apakah sama seperti di IPB ?

    Trus kalo ngmbil magister ARL dari s1 yg bukan ARL (tdk linier) , apakah bisa??

    Kalo kemampuan mnggambar nya biiasa, gak jago2 amat apa masih bisa masuk ARL?
    Tks

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaupun nggak tau karena nggak pernah kuliah arl di tempat lain selain di ipb (hehehe) tapi kayaknya setiap universitas punyakurikulumnya sendiri untuk setiap jurusan. contohnya sih kalo arl, (denger2) arl di trisakti lebih fokus ke hardscape nya, dibanding arl ipb yang lebih fokus ke tanaman. gituuu contohnya sejauh yg saya tau..

      kalo untuk masuk s2 arl sepertinya bisa dari jurusan selain arl/tidak harus linier. tapi lebih lengkapnya bisa ditanya langsung ke sekretariat s2 arl nya aja yaaa

      sering banget ditanya dan dijawab iniiiii :))) nggak punya kemampuan belajar sama sekali juga bisa kok, asal mau belajar aja :)

      Hapus
  5. Kak... di ARL pelajaran fisika'a lebih dalam dr arsitektur bangunan gk ka???

    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. enggak :)

      lengkapnya udah pernah dijelasin di postingan yang ini http://salmafadhilah.blogspot.com/2014/12/sekilas-tentang-arsitektur-lanskap.html dan yang ini http://salmafadhilah.blogspot.com/2015/02/kenapa-arsitektur-lanskap.html

      pernah dirangkum juga pertanyaan yang sering di tanya di postingan yang ini https://salmafadhilah.blogspot.co.id/2015/11/arlife-frequently-asked-question.html, lain kali biasakan cek postingan itu dulu yaa sebelum bertanyaaa. hehe semoga menjawab :)

      Hapus
  6. kakakk, kaka ada kontak yang bisa dihubungi ga kak semacam line, perhaps? mau nanya tapi enakan lewat chat soalnya sekalian mau curhat sedikit wkwkwk. tq kak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkaan bisa di cek di tab Contact diatas yaa, terimakasih :))

      Hapus
  7. Mau nanya,kak nilai raport yg mesti gede biar msuk ke ARL itu mata pelajaran apa ya kak?kalau mau masuk jalur SNMPTN

    BalasHapus
  8. Kak, apakah kalau mau masuk arsi lanskap harus jago gambar? Atau minimal sketsa?

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. ka ARL perlu test buta warna engga?

    BalasHapus
  11. Halo salma. Salam kenal dr arl 46/2009. Anyway fyi gelar kk masih SP (Sarjana Pertanian) saat lulus 2013 lalu. Seingat kk bru angkatan 48/2011 gelar S.Arl berlaku. Goodluck studinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo kakaaaak, wah salam kenal juga. Jadi malu dibaca senior, he he.
      Iya kak, sampai tahun ini pun buat temen2 angkatan 50 yang udah lulus masih SP gelarnya kak, jadi nggak tau deh itu sampe kapan bakal jadi wacana ....

      Hapus
  12. Setelah membaca ini, kegundahgulanaan saya mau s2 menghilang. Semoga bisa masuk s2 ARL. Doain yaaa

    BalasHapus
  13. Kak mau tanya, jurusan ARL bnyk itung²an gitu ngga? Trus klo ngga jago gambar dan ga terlalu pandai mtk, apa bisa msk jurusan ARL?

    BalasHapus

Posting Komentar

Comments are welcomed! Siapa tahu pertanyaan kamu sudah pernah dijawab, jangan lupa cek dulu pertanyaan yang sering ditanya di Jawaban Pertanyaan Umum/Frequetly Asked Questions (FAQ) ya! Jangan lupa juga centang kotak "notify me"/"beritahu saya" supaya ada notification jika pertanyaannya sudah dijawab. Terimakasih :)

Postingan Populer

Sekilas Tentang Arsitektur Lanskap

#DaysInJapan: Totoro Forest