Sekilas Tentang Arsitektur Lanskap

Kadang bingung kalo mau ngejelasin cuma dengan beberapa kata karena waktu yang singkat kalo ada orang yang nanya tentang jurusan yang lagi saya jalanin sekarang. Arsitektur lanskap? Hmm, kadang jawaban yang keluar dari mulut cuma seputar arsitektur pertamanan beserta sedikit penjelasan tentang perbedaannya sama teknik arsitektur atau arsitektur interior, jurusan yang sama-sama ada kata arsitektur di dalamnya. 

Bener sih, ilmu Arsitektur Lanskap itu perkembangan lebih lanjut dari ilmu awalnya yaitu Arsitektur Pertamanan. Tapi yang banyak orang pikir; bikin taman? Nyusun-nyusun tanaman di depan halaman rumah? Lah, itu mah nggak usah susah susah belajar jadi Arsitek Lanskap, tukang kebun atau tukang bikin taman pinggir jalan juga bisa! Padahal sebenernya dunia arsitektur lanskap yang belum banyak orang tau ini nggak cuma se-sempit kelihatannya.

Nah, berhubung besok pagi saya ujian mata kuliah Daskap alias Dasar-Dasar Arsitektur Lanskap dan baru aja selesai baca abis slide sesi uasnya, sambil refreshing sekalian review sekarang saya pengen jelasin sedikit dan yang saya tau tentang dunia arsitektur lanskap ini yang belum kesampean sejak bersemester-semester lalu.

Mungkin yang jadi pertanyaan awal adalah kata lanskap (atau cara penulisan lainnya; lansekap) di belakangnya yang masih asing dan jarang di denger. Sebenarnya, lanskap sendiri artinya bentang alam yang luasnya sejauh mata memandang, sejauh indera dapat merasakan, dan sejauh yang dapat di imajinasikan (Zain Rachman). Kalo digabung sama kata arsitektur di depannya, jadi ilmu perancangan alam terbuka. So, ilmu arsitektur lanskap ini nggak cuma berkecimpung di dunia design-mendesign taman skala kecil seperti halaman rumah, tapi juga tata kota, wilayah, sampai negara. Dimanapun bumi dipijak, kemanapun pergi, penataannya masih jadi ruang lingkup Arsitektur Lanskap.

Berhubung bumi itu tempat manusia dan seluruh makhluk hidup tinggal, selain mikirin sisi keindahan penataannya pasti harus memikirkan aspek keberlanjutan dan kelestarian alam serta kehidupan manusia. Karena itu, ilmu Arsitektur Lanskap memadukan antara seni dan berbagai cabang ilmu sains, mulai dari klimatologi, planologi, ekologi, pertanian, sipil dan lingkungan, hingga ilmu arsitektur itu sendiri. Jadi, di Arsitektur lanskap, kita juga harus belajar tentang ilmu tanah, ilmu agrnomi, ilmu tentang iklim dan banyak ilmu lain yang berkaitan dengan lingkungan. Misalnya nih dengan komposisi tanaman yang pas, taman yang diciptakan akan membantu proses pemurnian udara dari polusi, menyuplai oksigen bagi manusia, serta membuat alam semakin hijau dan asri. Memodifikasi iklim mikro yang panas dan gersang menjadi lebih sejuk dengan berbagai macam vegetasi, hingga menghindarkan manusia dari bahaya bencana alam dengan design lingkungan yang sudah direncanakan sedemikian rupa. Lingkungan dan manusia sehat dan aman, namun keindahan alam tetap terjaga. Singkatnya, make a better place for human life.

Salah satu tugas yang agak sukses,
walau akhirnya disuruh ngulang :'D

Di Arsitektur Lanskap ini, nanti bakalan banyak ketemu sama aktivitas gambar-menggambar bebagai jenis pohon dan tanaman. Elemen design yang dipakai disini, yaitu tanaman yang termasuk elemen hidup juga menjadi pembeda dari ilmu-ilmu arsitektur yang lain. Karena itu juga, ilmu Arsitektur Lanskap nggak memerlukan banyak ilmu hitung seperti ilmu arsitektur yang masuk rumpun teknik, karna ilmu konstruksinya cuma dipakai untuk konstruksi bangunan sederhana. Makanya ARL di IPB masuk di fakultas pertanian dan bukan teknik. So, nggak bakalan tuh yang namanya ketemu sama kalkulus...

(edit 31/12/14) Banyak juga kemudian yang tanya, sebenernya di ARL itu harus punya basic gambar yang kuat nggak sih? Kalo menurut saya, punya basic gambar sih kayaknya nggak harus-harus banget, mengingat saya juga nggak pernah nggambar sebelumnya dan baru kenal sama dunia gambar-menggambar pas udah masuk ARL, itupun pas semester dua. Serius. Tapi yang paling penting sih suka, dan mau belajar. Kalo bisa-nggak bisanya sih bisa jalan seiring waktu, kagok-nggak kagok, biasa-nggak biasanya juga bisa dilatih dengan banyak-banyak gambar. Toh, nanti semuanya juga belajar sama-sama dari awal, bahkan dari cara pegang pensil dan bikin garis. Sekali lagi, yang penting suka, dan mau belajar. Masalahnya semua tugas dan mata kuliah nggak bakal lepas dari gambar dan bakal mabok sendiri kalo gak suka 

Ilmu unik ini masih dikuasai oleh sedikit orang di Indonesia, secara perkembangannya juga terbilang baru kalo dibandingkan sama bidang-bidang ilmu yang lain. Universitas yang punya jurusan ini juga masih terhitung jari, dan IPB satu-satunya perguruan tinggi negri yang punya. Tapi kalo mau bicara tentang lapangan pekerjaannya, kayak yang dibilang diatas tadi, luasnya sejauh mata memandang dan kemana pun kaki bakal berpijak :)

Kalo ngecopy dari web IPB sih begini kira-kira lapangan pekerjaan secara spesifiknya sarjana arsitektur lanskap :

- Lembaga/perusahaan konsultan dan kontraktor Arsitektur Lanskap
- Wirausaha dibidang arsitektur lanskap
- Perusahaan property
- Resort wisata, pemukiman/apatermen/hotel, & olahraga dan padang golf
- BAPPEDA
- Departemen/Dinas Pekerjaan Umum, lingkungan hidup, & pertamanan/Tata kota
- Lembaga-lembaga Penelitian & Perguruan tinggi

Tapi banyaknya sih kakak-kakak kelas nggak jauh-jauh dari kerja di perusahaan kontraktor, konsultan, atau studio design ARL, ikut di proyek-proyek design di segala macem bentuk dan skala tapak, dan segala macem perusahaan. Ya, sesuai sama yang dipelajari lah. Yang perlu diinget, kalo takut tenaga dan ilmu kita nggak kepake sebagai arsitek lanskap, -sekali lagi ditekankan- dimanapun ada alam terbuka, itu jadi tugas kita dalam perencanaan, perancangan dan pengelolaannya.

Plus, kalo denger cerita-cerita dari dosen dan kakak kelas, lulusan departemen kita, sarjana arsitektur lanskap jarang banget yang banting setir dan kerja di luar bidang arsitektur lanskap. Sering denger dong ya, kalo IPB punya nama lain yaitu Institut Perbankan Bogor, atau kelakar yang bilang kalo lulusan IPB itu serba bisa dan ahli di banyak bidang, kecuali bidangnya sendiri yaitu pertanian? Beda dengan lulusan jurusan lain di IPB yang banyak kerja di bidang lain, kayak kerja di bank, jadi guru, atau wirausaha, lulusan arsitektur lanskap hampir seluruhnya bakalan kerja di bidang arsitektur lanskap juga. Hal ini dikarenakan emang ilmu kita yang sangat khas dan unik, plus tenaga kita yang masih sedikit dan masih sangat dibutuhkan di dunia kerja.

Apa lagi ya? Yah, segitu aja sih sekilas tentang ARL yang saya tau dan alami langsung selama kuliah (dan kebanyakan juga didapet dari mata kuliah Daskap yang didapet sesi UTS kemaren hehe) dan semoga bermanfaat. Kalo mau tau lebih jelas bisa tanya langsung, googling, atau bisa juga liat gambaran ilmunya di video yang judulnya 'I Want to be a Landscape Architect’ di bawah ini

atau tonton langsung di youtube dengan klik https://www.youtube.com/watch?v=zbx3FDDNeQM

Dibilang promosi atau provokasi banget sih enggak kayaknya ya, tapi buat yang berminat dan mau masuk ARL sih dijamin seru dan ilmunya insya Allah sangat bermanfaat, nggak cuma buat diri sendiri tapi juga buat kehidupan manusia dan lingkungan

Sekian dulu dan minta doanya juga buat ujian Daskap besok pagi ;) 

Thanks for reading, see ya!


Buat baca postingan lain tentang Arsitektur Lanskap, klik disini ya!