Salma Fadhilah

juni-november, pas satu semester nggak nulis satu post pun di blog ini. kangen jelas. udah beberapa kali mantengin home blogger, baca-baca feed blog orang lain dan tergerak buat nge-klik tombol 'new post'. tapi akhirnya, cuma berujung jadi post kosong yang kesimpen di draft sampe entah kapan. feel nothing to share, padahal banyak banget hal yang bisa dibagi. cuma mungkin lagi ada di fase 'writers block' dimana otak buntu dan nggak bisa nulis apa-apa :(( so, i'm here to say 'hello' buat semua yang lagi baca blog ini, juga yang (kalo ada) setia ngunjungin walaupun nggak kunjung ada juga post baru nya. jadi mungkin ini jadi postingan nggak penting yang dibuat di penghujung minggu tenang sebelum ujian akhir semester 3, cuma untuk menyalurkan kekangenan nge-blog plus jadi awal baru untuk blogging yang lebih baik #ea sebenernya bukan anak Ask.fm banget, dan cuma buka kalo lagi gaada kerjaan doang. tapi karena lagi iseng dan pengen sok-sokan jadi artis socia...

Kadang bingung kalo mau ngejelasin cuma dengan beberapa kata karena waktu yang singkat kalo ada orang yang nanya tentang jurusan yang lagi saya jalanin sekarang. Arsitektur lanskap? Hmm, kadang jawaban yang keluar dari mulut cuma seputar arsitektur pertamanan beserta sedikit penjelasan tentang perbedaannya sama teknik arsitektur atau arsitektur interior, jurusan yang sama-sama ada kata arsitektur di dalamnya.  Bener sih, ilmu Arsitektur Lanskap itu perkembangan lebih lanjut dari ilmu awalnya yaitu Arsitektur Pertamanan. Tapi yang banyak orang pikir; bikin taman? Nyusun-nyusun tanaman di depan halaman rumah? Lah, itu mah nggak usah susah susah belajar jadi Arsitek Lanskap, tukang kebun atau tukang bikin taman pinggir jalan juga bisa! Padahal sebenernya dunia arsitektur lanskap yang belum banyak orang tau ini nggak cuma se-sempit kelihatannya. Nah, berhubung besok pagi saya ujian mata kuliah Daskap alias Dasar-Dasar Arsitektur Lanskap dan baru aja selesai baca abis slide se...

Di suatu hari minggu Bertanya upik kecilku Seperti apa hutan belantara, Yang luas dipunyai Negara kita Maka kuajak kaki-kaki kecilnya melangkah tanpa sepatu Di bawah pohon-pohon rindangmu Anakku, Taman besar ini seperti hutan Di dalamnya tumbuh bermacam tanaman Dari puhon berkayu sampai paku-pakuan Dari pohon buah sampai obat-obatan Yang karena banyaknya Namanya takkan dapat semua kau ingat Daunnya berbagai bentuk menyusun tajuk rapat Batangnya tinggi dan rendah bertingkat-tingkat