Little Flashback to TUAT Laboratory Life

Setelah post cerita tentang drama jepang yang pakai set kampus TUAT kemarin, saya baru sadar kalau selama 1 semester kuliah disana dulu saya nggak pernah sama sekali foto di depan main building-nya. Saya memang nggak terlalu suka foto-foto banget sih, cuma kalau sampai foto di depan kampus aja nggak ada kayaknya agak keterlaluan. Dari yang saya lihat di medsos kakak-kakak yang kuliah reguler disana, atau di facebook teman-teman lab dulu, hal wajib yang harus dilakuin setiap wisuda adalah foto di depan sana. Tiba-tiba rasanya pengen balik lagi kesana buat foto...

Tapi beda sama kegiatan di laboratorium atau biasa dibilang labo. Setiap mahasiswa program AIMS di bagi ke beberapa labo di kampus sesuai dengan jurusan dan concern-nya di mata kuliah Student Research in Spesific Field. Masing-masing dari kita akan bergabung di salah satu lab, dengan bimbingan satu orang professor, dan melakukan research. Setiap minggu juga akan ada seminar atau zemi yang akan kita ikuti, berupa presentasi progres penelitian masing-masing anggota lab.

Saya sendiri berkesempatan bergabung di laboratorium Faculty of Agriculture, Department of Ecoregion Science, dibawah bimbingan Katsushige Shiraki Sensei, Associate Professor di Natural Environment Conservation Division dengan konsentrasi bidang pendidikan dan penelitian Forest Hydrology. Di salah satu pertemuan seminar, saya juga pernah presentasi tentang arsitektur lanskap dan hidrologi.

Saya bergabung ketika sedang berjalan research tentang alat pengukuran aspek-aspek cuaca yang dipasang di kampus, juga tentang erosi tebing hutan. Research saya yang saya selesaikan di lab akhirnya juga mengenai perbedaan dan hubungan terkait hasil pengukuran alat ukur suhu di kampus dengan alat yang dipasang pemerintah Jepang untuk mengukur cuaca. Saya pernah post juga tugas tentang bagaimana sistem pengukuran cuaca di Jepang yang keren dan akurat banget. 

Setiap kegiatan lab, sensei pasti bakalan upload foto-fotonya di facebook beliau dan akan tag anggota-anggota lab-nya. Jadi terkadang dari foto-foto sensei lah bahan saya untuk update foto di Instagram.
 
Pertamakali masuk lab, disuruh foto pegang alat bor.
(btw meja saya di pojok kiri foto itu, waktu itu masih ada kerdus-kerdusnya)  

Meja saya di lab yang sebenernya jarang saya dudukin
 
Waktu pasang air temperature meter di kampus.

Sumber dari foto instagram saya yang lagi ngebor ini

Pasang unit lagi di deket kebun

Tentu saja fotonya juga saya jadikan bahan, sayangnya lebih terlihat seperti lagi bikin biopori.

Padahal bentuk alatnya begini, makanya perlu lubangin tanah dulu.

Waktu ngecek alat pengukur debit erosi yaitu tipping bucket machine, emang agak banjir hari itu..

Field work ngecek dan ambil data di alat yang dicek diatas
 
 Update lagi... Peace banget ya Mba Eri dan Mas Shota yang saya crop.

Ini waktu selesai final seminar. 
Katanya kanji nama saya ada 'pasir'nya cocok sama lab erosion control :'


Waktu pamit mau pulang.
 
Shiraki Sensei ini baik banget dan sangat bantu saya selama kegiatan-kegiatan di lab. Waktu skripsian, saya juga sempat email beliau untuk minta advice untuk skripsi saya, karena rencana awalnya mau ambil juga tentang pengendalian erosi. Walaupun akhirnya saya ganti judul, tapi Sensei kasih masukan banyak untuk rencana penelitian saya waktu itu.

Oh ya, Sensei juga yang sadar kalau waktu itu saya tulis postingan di blog ini tentang Nukui Shrine Festival dan attach link nya ke web kampus. Ternyata beliau tinggal di daerah situ juga.

 
Sekian flashbacknya hari ini. Agak flashback karena beberapa waktu lalu sempet kepikiran kapan ya mau kuliah lagi, kemudian berakhir dengan lihat-lihat web TUAT dan ngecek-ngecek lab nya. Hehe. 

Semoga ada rezekinya (dan semangatnya)... Amiin.




 
Sf

Komentar

Postingan Populer

Agar di Kampus Tak Sekadar Kuliah

Hari ‘Kemerdekaan’ Hati

[Book Review] Student Traveler by Kak Annisa Potter