Seni Mengenang dan Bernostalgia

Ketika lagi asik-asiknya nulis postingan tentang  PUBG kemarin, gue dapet chat dari Mila, temen selama ngebolang sambil berpusing-pusing ria 6 bulan di Jepang tahun 2016-awal 2017 lalu. Chat di aplikasi WhatsApp itu singkat, cuma sebuah link dan diikuti dengan sebuah kalimat:

"Kenal nggak itu shooting dimana? Wkwk"

Kemudian linknya menunju sebuah video di Youtube, yaitu trailer sebuah drama Jepang atau dorama. Agak heran karena seinget gue Mila bukan tipe orang yang suka nonton dorama. Judulnya Kaguya-sama: Love Is War Live Action Trailer. Ini videonya (wkwkwk iseng amat sih pake attach videonya /siapa tau ada yang mau sambil nonton kan):


Detik ke 0.07, lho lho kok itu lorong yang selalu dilewatin kalo abis bikin masalah (wkwkkw atau mau ada pengarahan) sehingga dipanggil ke GIO (jujur udah lupa kepanjangan GIO apa) sama Nishino Sensei??

Detik ke 0.12, lah itu kan Honkan (Main Building)?? 

Sudah cukup heboh monolog di dalam kepala gue, kemudian dengan kalap gue bales WA Mila untuk konfirmasi:

"Kok kaya TUAT tapi nggak yakin? Bagian tiang-tiang depan Main Building-nya itu loh! Itu film apaaaa, Mil? Ya ampun kampus kita yahhh???"

Jeng jeng jeng, kampus lo, emang anaknya suka ngaku-ngaku geng abaikan.

Enggak ngerti itu dorama tentang apa, dan enggak dibahas juga, setelah itu gue dan Mila heboh membahas masa lalu kita waktu berkesempatan mencicipi gimana rasanya kuliah di kampus yang jadi latar dorama itu dulu. Lama-lama pembahasan bergeser ke gimana kabar Abang-Abang sekampus kita dulu yang udah pada nikah, karena kebetulan Mila dapet videonya dari salah satu dari mereka. Bagian ini skip aja.

"Kangen ihh, hahahah."

"Nostalgia nggak, Mil?"

Nostalgia.
adalah sebuah sentimentalitas untuk masa lalu, biasanya untuk sebuah periode atau tempat dengan asosiasi personal yang bahagia. - Wikipedia


Terkadang gue terlalu takut untuk bernostalgia. 2016-2017 itu bukan waktu yang baru berlalu sebentar. Di tahun 2020 ini, kalau dihitung-hitung, waktu itu udah berlalu selama hampir 4 tahun yang lalu. Kalau bentuknya orang, mungkin sekarang dia lagi pusing-pusingnya ngerjain skripsi.

Tapi rasanya semua baru berlalu sebentar. Draft di blog ini tentang waktu-waktu itu belum semuanya terselesaikan. Kalau disuruh lanjutin, kayanya masih seger di ingatan dan bakal tetap ngalir begitu aja kata-kata tertulis. Rasanya masih banyak aja memori-memori yang pengen gue abadikan di sini.

Alah, kesananya sebentar throwbacknya bertahun-tahun. 

Hahaha, nggak papa. Namanya juga gue mau mengenang hari-hari bahagia, yang belum tentu gue bakal dapet kesempatan buat ngulanginnya lagi. Gimana? Gapapa ya? Maafin dong.

So, mohon maaf ya kalau setelah ini bakalan ada tulisan-tulisan basi yang muncul lagi. Gue sedang mendalami aliran seni yang baru, seni mengenang dan bernostalgia.


Sf

Komentar

Postingan Populer

Agar di Kampus Tak Sekadar Kuliah

Hari ‘Kemerdekaan’ Hati

[Book Review] Student Traveler by Kak Annisa Potter