Implementasi proyek konstruksi yang sukses di seluruh dunia membutuhkan serangkaian rencana manajemen risiko yang efektif di mana ketidakpastian yang terkait dengan risiko dan strategi respons yang efektif ditangani dengan cermat. memberikan pendekatan optimisasi dengan strategi respon risiko yang memaksimalkan fungsi utilitas yang dipilih. Pemilihan ini dilakukan dengan memilih strategi yang paling tepat dengan dampak terbesar pada proyek terkait bobot masing-masing risiko dan batasan anggaran. Selain itu, penilaian risiko dan strategi tanggapan proyek konstruksi di Iran sebagai studi kasus, berdasarkan standar global badan pengetahuan manajemen proyek.
Pada dasarnya, proyek konstruksi tunduk pada berbagai risiko internal dan eksternal. Jika proyek tidak dikelola secara efektif, akan ada kelebihan biaya dan penundaan. Akibatnya, mengelola risiko proyek konstruksi merupakan tantangan konstan yang harus ditangani pada setiap tahap proyek. Manajemen risiko adalah proses multi -langkah yang biasanya mencakup identifikasi risiko, analisis, rencana respons, implementasi respons, dan pemantauan risiko berkelanjutan sebagai bagian dari strategi manajemen risiko proyek secara keseluruhan. Penelitian tentang kerangka komprehensif untuk manajemen risiko proyek konstruksi dengan mempertimbangkan fungsi utilitas dan kendala anggaran masih langka.
Studi oleh Mojgan Safaeian, Amir M. Fathollahi -Fard, Kamyar Kabirifar, Maziar Yazdani, and Mohammad Shapouri pada MDPI Buildings 2022, 12, 98 yang berjudul Electing Appropriate Risk Response Strategies Considering Utility Function and Budget Constraints: A Case Study of a Construction Company in Iran menerapkan metaheuristik inovatif, yang merupakan algoritma yang baru-baru ini diusulkan untuk menyelesaikan model optimisasi. Objek Studi Kasus adalah Perusahaan Konstruksi di Iran milik unit perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) Perusahaan Petropars yang berlokasi di Teheran, Iran.
Manajemen risiko proyek dan manajemen proyek kelola terdiri dari tujuh tahapan, meliputi perencanaan manajemen risiko, identifikasi risiko, standar badan pengetahuan kualifikasi (PMBOK), manajemen risiko dalam proyek ini terdiri dari analisis risiko aktif, analisis risiko kuantitatif, implementasi respons risiko menggunakan opsi tujuh tahap, termasuk perencanaan
manajemen risiko, identifikasi risiko, risiko kualitatif , dan pemantauan dan pengendalian risiko.
Usulan kerangka manajemen resiko adalah yang pertama dengan melakukan Identifikasi resiko proyek dengan menggunakan konsep struktur kegagalan dan efek. Kemudian langkah kedua, dilakukan perhitungan biaya risiko rata -rata. Setelah menghitung biaya risiko minimum, maksimum dan rata -rata, biaya risiko rata-rata harus dihitung sesuai dengan metode pohon keputusan dan tiga mode pesimis, realistis, dan optimis. Langkah selanjutnya yang ketiga adalah dengan memilih strategi respon. Strategi respon yang tepat harus dipilih untuk mengurangi kerugian risiko yang sebelumnnya diidentifikasi dan dianalisis dalam pelaksanaan proyek. Langkah keempat adalah memperkirakan biaya penerapan strategi dan pengaruhnya. Biaya implementasi dari setiap respons ditentukan, kemudian dihitung pengaruh penerapan masing -masing strategi terhadap resiko. Langkah kelima yaitu membentuk Matriks risiko. Dalam menilai interaksi dari 13 risiko ini, seperangkat bahasa kualitatif termasuk lima istilah digunakan, yang di definisikan dari lemah hingga terlalu kuat. Langkah keenam adalah menghitung kekuatan interaksi risiko dengan kriteria linguistik numerik, dan langkah terakhir atau ketuju adalah melakukan studi komparatif dengan algoritma.
Dalam studi ini, digunakan kerangka kerja manajemen risiko berdasarkan standar PMBOK untuk memilih strategi respons risiko yang sesuai untuk menyelesaikan studi kasus di sebuah perusahaan konstruksi di Iran. Selain kontribusi kami untuk pengembangan model pengoptimalan, hal baru lainnya adalah memberikan perbandingan antara berbagai algoritme metaheuristik terbaru dan canggih termasuk ALO, DA, GOA, HHO, MFO, MVO, SCA, SSA,
WOA, dan GWO. Temuan utama dalam perbandingan ini adalah kinerja MFO yang tinggi d ibandingkan dengan metaheuristik lainnya.
(Written originally by Salma Fadhilah on salmafadhilah.blogspot.com)
Komentar
Posting Komentar
Comments are welcomed! Siapa tahu pertanyaan kamu sudah pernah dijawab, jangan lupa cek dulu pertanyaan yang sering ditanya di Jawaban Pertanyaan Umum/Frequetly Asked Questions (FAQ) ya! Jangan lupa juga centang kotak "notify me"/"beritahu saya" supaya ada notification jika pertanyaannya sudah dijawab. Terimakasih :)