Contoh dan Aplikasi Penggunaan Quality Plan


Quality Plan merupakan sebuah acuan atau standar kualitas yang telah ditetapkan perusahaan untuk menjaga kualitas produk agar sesuai spesifikasi dan perencanaan strategi agar dapat menjaga kepuasan pelanggan. Contoh Quality Plan adalah contoh yang didapatkan dari California Project Management Office, California Department of Technology yang berjudul Debt Management System II atau Proyek Sistem Manajemen Utang (DMS II) version 0.4, State Treasurer’s Office, Office of The State Treasurer Office California.
  
Quality Management Plan ini mencakup penjelasan mengenai Perkenalan, Tujuan Manajemen Kualitas, Metodologi, Peran Dan Tanggung Jawab, Komunikasi Kegiatan, Metrik Dan Pengukuran, Mengukur Kualitas, dan Menerapkan Proses Kualitas. Selain Itu Terdapat Lampiran-Lampiran Berupa Lampiran A: Template Definisi Target Kualitas, Lampiran B: Contoh-Contoh Daftar Periksa Manajemen Kualitas, Lampiran C: Tinjauan Kegiatan, dan Lampiran D: Audit / Review Manajemen Kualitas.

Tujuan dari Rencana Manajemen Mutu (Rencana) adalah untuk menguraikan kegiatan-kegiatan berupa menetapkan peran dan tanggung jawab; memberikan dokumen referensi dan pedoman untuk melakukan Jaminan Kualitas (QA), memberikan standar, praktik dan konvensi yang digunakan dalam melaksanakan QA, Kontrol Kualitas (QC), dan kegiatan peningkatan kualitas untuk Proyek; menyediakan alat, teknik, dan metodologi untuk mendukung aktivitas dan pelaporan QM. 

Capaian tujuan-tujuan tersebut adalah untuk mengidentifikasi kegiatan, proses, dan prosedur yang digunakan untuk mengelola kualitas, mendefinisikan metodologi manajemen mutu, praktik terbaik, peran dan tanggung jawab, pelatihan, dan komunikasi yang diperlukan selama siklus hidup Proyek Sistem Manajemen Utang (DMS II), memastikan semua kiriman proyek dan artefak sesuai dengan rencana ini, dan mendefinisikan perencanaan mutu, Jaminan Mutu, Pengendalian Mutu dan mutu perbaikan proses, dan prosedur.

Quality Management dilaksanakan oleh Project Management Office (PMO) DMS II, yang bertanggung jawab untuk mengelola kualitas sepanjang siklus hidup proyek di semua dokumen, hasil kerja, produk kerja, proses, dan prosedur. Serangkaian definisi dan ikhtisar kerangka kerja untuk metrik kualitas perangkat lunak bersumber dari IEEE 1061-2004 Standard for Software Quality Metrics Methodology. Standar ini menyediakan metodologi untuk menetapkan persyaratan kualitas dengan mengidentifikasi, menerapkan, menganalisis, dan memvalidasi metrik kualitas perangkat lunak proses/produk. Kerangka kerja PMBOK dan CA-PMM untuk QM mengatur semua proses utama untuk manajemen mutu. Standar lain juga akan digunakan untuk memantau, mengontrol, dan mengelola kualitas di seluruh fase siklus hidup Proyek DMS II.

Standar QM akan digunakan untuk mengidentifikasi sifat-sifat khusus yang akan dibangun ke dalam produk dan proses untuk memenuhi kualitas persyaratan, mengidentifikasi, menentukan, dan memprioritaskan persyaratan kualitas untuk Proyek DMS II, mengevaluasi apakah persyaratan kualitas terpenuhi, merekomendasikan kriteria masuk atau keluar fase yang dapat disampaikan atau fase, sebagaimana ditentukan dalam DED atau daftar periksa, dan menanggapi masalah kualitas tertentu dari fase sebelumnya.

PMO DMS II bertanggung jawab untuk memantau dan mengendalikan semua Aktivitas QM. System Integrator (SI) bertanggung jawab untuk melakukan aktivitas QM sesuai dengan Rencana Proyek DMS II yang telah disetujui. SI memiliki tanggung jawab berikut terkait dengan QM seperti menyampaikan hasil dari setiap audit proses mutu atau tinjauan mutu produk melalui laporan penilaian Quality Assurance, mengatasi kekurangan yang diidentifikasi dalam audit proses mutu atau tinjauan produk mutu dan mengidentifikasi perbaikan proses yang direkomendasikan atau tindakan korektif, mematuhi Rencana Manajemen Jadwal DMS II, Manajemen Mutu DMS II, merencanakan  dan mengintegrasikan proses SI sebagaimana  mestinya, dan melakukan Tinjauan Manajemen Triwulanan.

Tinjauan Manajemen Triwulanan yang dilaksanakan meliputi kinerja sesuai dengan persyaratan kontrak, kinerja peramalan dan pengendalian biaya, kepatuhan terhadap jadwal, komitmen terhadap kepuasan pelanggan, penilaian kualitas keseluruhan dari kiriman, penilaian kualitas solusi secara keseluruhan dan pemeriksaan kualitas yang dilakukan.
  
Form-form yang terdapat pada Quality Plan tersebut bersifat kualitatif dan tidak memiliki standar yang dapat diukur (kuantitatif). Checklist yang terdapat pada form berupa skala merah, kuning, dan hijau yang menunjukkan tingkat kecocokan dengan parameter hasil pengecekan. Form checklist terbagi menjadi 2 section diantaranya section 1 berisi introduction dan section 2 berisi hasil dari pengecekan seperti diantaranya Product Review Result, Process Audit Result, dan lain sebagainya. Terdapat pula form yang memiliki bagian hingga Section 4. Jenis form antara lain Part A: Quality Product Review Form, Part B: Quality Process Audit Form, Part C: Stage Gate Audit Form, dan Part D: Quality Improvement Report.

(Written originally by Salma Fadhilah on salmafadhilah.blogspot.com)

Komentar

Postingan Populer

Agar di Kampus Tak Sekadar Kuliah

Hari ‘Kemerdekaan’ Hati

[Book Review] Student Traveler by Kak Annisa Potter