Self Improvement Sendiri Di Rumah dengan Coursera


Di masa pandemi seperti sekarang dimana banyak kegiatan di luar yang terhambat, mau nggak mau orang jadi mencari hal apa yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang di rumah. Belajar masak, olahraga, baca buku, sampai memulai hobi baru. Sejak awal pandemi, banyak juga pihak yang ngadain  web seminar atau webinar-webinar yang dilakukan secara online untuk menambah wawasan dan kapasitas diri. Walaupun, it's also okay to do nothing in this pandemic chaos, karena untuk sebagian orang berada di tengah-tengah pandemi saja sudah merepotkan. Termasuk saya yang masih harus bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH), rasanya jam kerja jadi unlimited. He he, curhat sedikit.

Sejak awal WFH, saya sempat lihat di akun instagram seorang influencer yaitu Nathanie Christy (@nathaniec) mengenai salah satu opsi untuk meningkatkan kapasitas diri di masa pandemi yang menarik, yaitu Coursera

Hal yang menarik dari Coursera adalah kita bisa mendaftar pada course/mata ajar dari penyedia yang beragam, mulai dari universitas-universitas ternama di seluruh dunia, hingga perusahaan-perusahaan besar seperti Google. Course-nya juga nggak cuma ada yang umum kayak how to operate excel, tapi ada juga yang sampai spesifik banget. Jadi kalau mengutip kata Nathanie (yang ngambil Introduction to Forensic Science dari Nanyang Technological University Singapore sebagai salah satu coursenya di Coursera, W-O-W), Coursera ini cocok banget buat orang yang hanya ingin meningkatkan skill sampai yang mau curi start buat yang mau lanjut kuliah lagi. Dan yang menariknya juga, plus kesempatan buat dapetin sertifikat dari penyedia coursenya secara free! Imagine, dapet sertifikat dari Nanyang without actually studied there, lumayan yakan? 

Karena ke chaos-an WFH, dan setelah itu harus ke kantor lagi untuk kembali Work From Office, kebetulan saya baru dapat kesempatan mencoba Coursera pada libur agak panjang tanggal 28 Oktober - 1 November 2020 lalu selama 5 hari. And heres the review:

1. Easy to use, easy to learn

Coursera bisa di akses melalui websitenya yaitu www.coursera.org atau melalui aplikasi yang diinstall di ponsel (IOS ataupun Android yang bisa di dowload di playstore disini), yang dua-duanya bekerja dengan baik serta interface yang mudah di pahami. Percaya atau enggak, setengah dari Course pertama yang saya selesaikan di Coursera saya lakukan di kereta dari Cawang ke Bogor via hp. Bedanya, biasanya saya nonton youtube untuk isi waktu perjalanan 1 jam, kali ini saya nonton video lecture aja dari Coursera. 

Sistem belajar dari Coursera ini terdiri dari materi yang bisa berupa video, powepoint slideshow, atau modul. Saya sendiri akhirnya bikin catatan kayak waktu kuliah dulu di binder untuk lebih mudah memahami (kalau Nathanie bahkan sampai print-print modulnya dong). Kemudian untuk untuk menyelesaikan Course nanti kita harus melewati quiz berupa pilihan ganda yang nilainya bisa jadi berpengaruh dalam kelulusan kita dalam course tersebut (misalnya minimal 75%nya jawabannya harus benar). Setelah itu di minggu terakhir, ada quiz yang materinya adalah rangkuman dari materi seluruh minggu yang jumlah soalnya agak lebih banyak dari quiz mingguan (katau kata Nathanie namanya UAS, hahaha). 

Tapi untuk course ke 4 yang saya ambil, karena itu course final untuk mendapatkan specialization, kita harus mengerjakan project yang kita upload dan dinilai oleh classmate (orang-orang yang juga ambil course tersebut). Tapi nggak ribet juga, karena kita sendiri juga langsung disodorin untuk review minimal sejumlah project classmate kita, tanpa harus kayak nyari-nyari satu persatu classmatenya siapa. Jenis penentu kelulusannya apakah quiz atau project juga ada di setiap penjelasan course-nya kok. 

2. It can be free if you know the trick

Untuk mendaftar/enroll pada course di Coursera, kita diharuskan membayar subscription fee yang beragam. Untuk course yang saya tertarik ambil yaitu Planning and Initiating Project dari University of California Irvine ada fee sebesar 49 dollar (sekitar 700.000 rupiah) untuk enroll. Namun, beberapa course juga menyediakan free trial selama 7 hari yang bisa kita coba. Jadi kalau mau belajar dengan free, kita bisa atur jadwal belajar kita jadi selesai dalam 7 hari. Di awal, kita harus input informasi pembayaran kita kayak nomer kartu kredit dulu sih. Jadi, make sure buat nge cancel subscriptionnya kalau udah selesai belajar supaya nggak ketarik feenya. Daaan you can study freely!

Contoh keterangan course yang menyediakan free dalam 7 hari

Oh ya, jika kita enroll berbayar atau nyobain free trial untuk 1 course, kita juga bisa nyobain course lain yang ada di dalam 1 specialization. Biasanya 1 specialization terdiri dari 4 atau 5 course. Jadi kita bisa sekalian intip-intip course lainnya yang ada satu rangkaian juga.

Karena sudah menyelesaikan course dalam waktu 7 hari dan langsung cancel, biayanya jadi $0

3. Study in your own pace

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, karena ngejar free trial 7 hari dan hanya punya libur 5 hari, kali ini saya jadwalkan buat ambil 1 course yang terdiri dari 6 minggu materi. Asumsinya, setiap hari saya akan menyelesaikan materi untuk 1-2 minggu. Tapi ternyata akhirnya dalam 5 hari itu saya menyesaikan 4 course, dimana 3 course selanjutnya yang saya ambil adalah lanjutan dan masih dalam 1 specialization hahaha. 

Tapi untuk atur pace belajarnya, kita harus lihat jumlah minggu materinya, waktu perkiraan penyelesaiannya, dan content nya tiap minggu. Kita juga bisa lihat tugas-tugasnya kira-kira apa aja, berapa video yang harus ditonton, atau berapa modul yang harus dibaca. Kalau ambil free enrollment trial 7 hari, mungkin nggak diselesikan dalam 7 hari?

Kebetulan, untuk course yang saya ambil, materi perminggunya bisa diselesaikan dalam waktu beberapa jam aja (terdiri dari 2 video wajib, 2-3 bacaan, 1 video bonus, dan 1 quiz per minggu). Tapi karena course ke 4 saya ini agak injury time dan bergantung sama penilaian orang-orang yang gak tau selesainya kapan (minimal project saya waktu itu dinilai oleh 3 orang) saya jadi was-was saldo jenius saya harus kepotong demi menyelesaikan coursenya. 

Keterangan perkiraan waktu menyelesaikan materi tiap minggu 

Kesimpulannya, kita harus atur waktu belajar kita baik-baik, terutama kalau pakai free trial. Kalau berbayar sih berarti kita bisa lebih santai, tapi tiap tugas atau quiz/ujian juga tetap ada deadlinenya jadi jangan sampai kelewat ya. Dan subscription feenya juga berlaku untuk 1 bulan aja, jadi kalau belum lulus, yaaa bayar lagi...

4. Get your certificate!

Nah, setelah menyelesaikan course dan dinyatakan lulus lewat quiz atau project dengan nilai yang melewati batas minimal, beberapa dari course menyediakan sertifikat yang bisa kita dapatkan. Keterangan course tersebut menyediakan sertifikat atau enggak pasti sudah ada di penjelasan mengenai course-nya di awal. 

Keterangan apakah course menyediakan sertifikat

Dalam 5 hari free trial kemarin saya menyelesaikan 4 course, sehingga saya dapat 4 sertifikat course plus 1 sertifikat specialization (karena menyelesaikan semua course dalam 1 specialization). Untuk yang coba free trial, setelah dapet sertifikat kita bisa langsung cancel subcsription dan sertifikat kita bakalan tetep ada di tab accomplishment kita. 

Tapi kalau menyelesaikan seluruh course dalam 1 specialization, subscription kita bakalan otomatis dibatalkan. Ini sempet bikin panik sedikit sih, beneran dibatalkan dan gabakal narik ke kartu apa enggak. Tapi ternyata beneran karena dapet email juga kalau dibatalkan otomatis. 

Email jika menyelesaikan seluruh course dalam 1 specialization akan terunsubscribe otomatis

Setelah itu, sertifikat yang kita dapet bisa kita langsung download dan simpen untuk nambah-nambah sertifikat di cv atau kebutuhan kuliah, dan bisa juga kita link-kan ke linkedin kita. Di sertifikat bakal tercantum nama kita, judul course, dan universitas penyedia course nya. 

Kalau ada yang kepo, sertifikat saya bisa dilihat disini 

Walaupun ada tulisan non-credit course yang berarti gak bernilai SKS, cuma menurut saya Coursera ini tetap worth untuk dicoba. Kalau ada kesempatan mungkin saya bakal cobain beberapa course lagi, dengan free trial tentunya hehe. 


Sf

Komentar

  1. nice sharing, sal! aku juga join coursera tahun lalu, tapi gatau sedetail ini buat dapetin free certificatednya. tadi liat-liat lagi, subjek yg gratisan sampe sertifikat terbatas banget, awalnya mau nanya yg basic bgt baca ini jadi lumayan paham. nanti mungkin bakalan japri buat nanya dikit yaw~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kalau jd membantu hehehe, makasih banyak Kak Fathiaa udah baca.
      Boleh ka bisa WA-WA an aja yaaa :)

      Hapus
  2. Halo kak makasih sharingnya. Perkenalkan nama saya Ana. Saya mau nanya kak, kalau subscriptionnya dicancel karna kita mau bayarnya nanti dulu itu nanti bisa lanjutin yang sebelumnya udah dienroll atau harus ngulang dari awal ya kak? Terima kasih kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloo, kalau sebelumnya ambil free trial, terua cancel dan mau enroll lago kayanya bisa deh. Tapi jd gak dapet free trial lagi dan langsung bayar.
      Tapi kalau progress belajar kita ngelanjut atau harus ngulang aku kurang tauuu, karena belum pernah.
      Maaf yaa kalau kurang membantu, terimakasih banyak sudah bacaa

      Hapus
    2. *terus cancel dan mau enroll lagi #typo

      Hapus

Posting Komentar

Comments are welcomed! Siapa tahu pertanyaan kamu sudah pernah dijawab, jangan lupa cek dulu pertanyaan yang sering ditanya di Jawaban Pertanyaan Umum/Frequetly Asked Questions (FAQ) ya! Jangan lupa juga centang kotak "notify me"/"beritahu saya" supaya ada notification jika pertanyaannya sudah dijawab. Terimakasih :)

Postingan Populer

Dear 2016, Hi 2017!

Belajar Apa di Arsitektur Lanskap IPB?

Fear is Choice