Life Anxiety: Sleep Time Problem

Sudah sejak mulai kuliah, jam tidur saya mulai mundur ke atas jam 12 malam. Entah ada tugas yang menuntut untuk begadang, belajar untuk ujian, atau nggak bisa tidur aja. Mungkin lebih tepatnya bahkan sejak smp, saya memang sudah terbiasa tidur lebih malam dari orang-orang seumuran saya waktu itu. What was i up to? Nggak tau, ya cuma nggak bisa tidur aja.

Tapi akhir-akhir ini, walaupun tugas kuliah hanya tinggal sisa-sisa beberapa (di semester terakhir kemarin), dan waktu di siang hari banyak kosong (yang sebenarnya nggak kosong, karena harusnya dipake ngerjain skripsi), saya tetap nggak bisa tidur walaupun sudah di posisi siap tidur sejak pukul 10-11 malam. Jam 12, jam 1, jam 2, sampai akhirnya adzan subuh pun usaha memejamkan mata sering nggak membuahkan hasil. Akhirnya setelah sholat subuh dan tiduran lagi sebentar, dengan badan yang udah terlanjur terasa sedikit meriang, baru  usaha tidur yang sudah dilakukan berjam-jam itupun sukses. Capek? Jangan ditanya. Apalagi waktu masih kuliah dan ada kuliah pukul 8 paginya, beberapa kali bablas karena badan yang sudah terlanjur capek nggak bakal sanggup bangun dengan waktu tidur hanya 1-2 jam. Say thanks to jatah bolos kuliah maksimal 3 kali per mata kuliah yang di semester awal saat masih polos dan suci jarang dimanfaatkan.


Pun malam ini (atau lebih tepatnya pagi, karena jam sudah menunjukkan pukul 2.30), kasus yang sama terjadi lagi. Niat melanjutkan skripsi yang direncanakan besok pagi pun kayaknya bakal bergeser ke siang atau bahkan sore. Atau kalau badan jadi bener-bener meriang dan nggak bisa diajak kompromi buat nongkrong di depan laptop, jangan harap hari itu bisa ngerjain barang satu parangraf atau sebagian peta. Masalah tidur ini, walaupun terasa sepele, namun bisa menghancurkan rencana atau bahkan mood sepanjang hari.

Anxiety. Kegelisahan. Kata-kata yang kayaknya populer beberapa waktu ini kayaknya terjadi juga pada saya. Apa yang saya takutkan? Di malam-malam melelahkan itu (dan ini), biasanya saya akan terpikir banyak hal. Dari masalah penelitian; tentang langkah apa yang harus saya lakukan di penelitian saya setelah ini, apa yang harus saya tulis, saya gambar, apa yang kurang, bahkan hingga apa hal itu bakal ditanya sama dosen penguji nantinya (padahal skripsinya aja belum selesai dan belum ada titik terang menuju seminar hasil), hingga keresahan-keresahan saya tentang masa depan lainnya: apa yang bakal saya lakukan setelah lulus nanti, pekerjaan, hingga tabungan rumah (?). Atau bahkan pikiran saya menuju ke masa lalu; tentang kesalahan-kesalahan yang saya lakukan, melakukan percakapan-percakapan imajiner di masa lalu yang tidak mungkin lagi terjadi, hingga menyesali keputusan-keputusan bodoh di masa itu. Badan di kamar, namun pikiran saya terbang kesana kemari melintasi batas jarak dan waktu. 

Tapi setelah melihat satu postingan di Instagram hari ini saya belajar satu hal. Ketika sudah bersiap akan tidur, sebenarnya nggak ada yang bisa kita lakukan untuk make those things up. Pikiran-pikiran yang bikin kita nggak bisa tidur itu hanya ada di dalam pikiran kita, nggak jalan kemana-mana. Masalah-masalah itu, urusan-urusan itu, nggak bakal kita selesaikan sekarang juga saat kita ada di atas kasur kan? Malah dengan nggak tidur secepatnya, seperti yang dibilang di atas tadi, rencana kita esok hari malah bakal berantakan. Jadi, hal yang bisa kita lakuin sekarang adalah tidur, karena dengan tidur itu kita bakal siap menghajar semua 'musuh-musuh' kita itu dengan tenaga penuh esok harinya. Tidur, adalah langkah pertama yang harus kita lakukan sebelum menyelesaikan semua masalah itu. Kita cuma perlu mengesampingkan sejenak terlebih dahulu semua insecurities dan anxieties itu. Tidur. Nggak ada cara lain. 

Mungkin susah, saya yang udah tau teorinya aja sekarang masih belum bisa merem dan malah nulis-nulis nggak jelas. Terkadang ada rasa bersalah ketika misalnya list pembahasan skripsi kita masih panjang dan belum terkejar semua, tapi kita malah tidur. Ada tumpukan daftar gambar dan peta yang belum dibuat, ada angka-angka yang belum selesai dihitung, tapi kita malah asik ngorok dan ngacai. But sebenarnya it's really okay kok, karena kita juga butuh waktu. Berhenti sejenak, beristirahat, dan menarik nafas juga bagian dari proses kita untuk mencapai tujuan kan?

This wonderfull comics yang menyadarkan saya hari ini adalah komik strip dari @itsmaeril (klik untuk lihat) di Instagram. She said in the last two box of her comic: "Its okay to take a break, it is part of the process. The world won't end while you're dreaming..." and thats very true :)


Have enough sleep everyone. The pieces of the world is waiting to solved with a fiery spirit tomorrow, not with a tired and dark colored eyebags ;)

SF

Komentar

  1. Semangat skripsinya kak!! Aku juga punya habbit yg sama dg kakak, gabisa tidur dibawah jam 12malam, pun sekarang baru bisa tidur habis sholat shubuh hehe, mau cerita sedikit kak, aku termasuk orang yg salah jurusan, suka sekali gambar tp ga jago2 amat, cuma suka, pernah ketolak d jurusan design interior dan akhirnya tersesat di jurusan teknik kimia, dan setelah itu depresi karena merasa salah jurusan dan sangat terbebani karena aku basic nya benci kimia, hehe, jadi ada niatan tahun ini untuk nyoba sbm lagi, ngejar passion aku, nah karena aku ga mampu buat tes gambar d sbm kalo ambil design lagi, temen aku nyaranin buat nyoba ARL Ipb, trus aku googling dan ketemu blog kakak, dan udah aku baca beberapa seputar ARL ini, aku cuma mau ngucapin makasih banget kak udah mau nulis ginian, sangat bermanfaat buat orang awam yg belum tau, dan sangat ngerubah mindset aku, kalo di ARL itu ga seperti yg aku bayangin dulu, skrg jadi lebih mantep belajar sbm dan pilih jurusan ini, sekali makasih udah menginspirasi banyak orang kak, tetap semangat skripsinya!! doain aku jadi adik tingkat kakak (walaupun kalo aku masuk, kakak udah wisuda wkwk) sampai bertemu di IPB kak! Lots of love :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banyak buat semangatnyaaaa! Bener-bener langsung semangat lagi baca komen ini hehehehe. Sampai ketemu di IPB ya <3

      Hapus

Posting Komentar

Comments are welcomed! Siapa tahu pertanyaan kamu sudah pernah dijawab, jangan lupa cek dulu pertanyaan yang sering ditanya di Jawaban Pertanyaan Umum/Frequetly Asked Questions (FAQ) ya! Jangan lupa juga centang kotak "notify me"/"beritahu saya" supaya ada notification jika pertanyaannya sudah dijawab. Terimakasih :)

Postingan Populer

Agar di Kampus Tak Sekadar Kuliah

Hari ‘Kemerdekaan’ Hati

[Book Review] Student Traveler by Kak Annisa Potter