How I Went to Japan: TUAT AIMS Program


Finally! Setelah alhamdulillah berkesempatan melanglang-buana ke negeri matahari terbit selama 5 bulan kemarin (yang perjalanannya ditulis di posts ber-hashtag #DaysInJapan), karena lumayan banyak juga yang nanya, akhirnya di post pertama setalah pulang ini bakal dibocorin: apa sih yang ngebawa pergi kesana, dan gimana sih caranya? Plus jawaban pertanyaan-pertanyaan lain yang biasanya ngikut dibelakangnya. So without further do, lets start!

Kok bisa ke Jepang gimana caranya? Kuliah apa gimana? S2? 
(S2? Wkwk amiin. Skripsian aja belum mulai, lulus aja belom, kok udah S2 aja pake sulap apa...) 

Program yang diikutin kemarin namanya program pertukaran pelajar ASEAN International Mobility for Students yang disingkat AIMS. Program ini berlangsung selama lima bulan (satu semester) dan didukung pemerintah bagian pendidikan multilateral di kawasan ASEAN. Program AIMS dimulai pada tahun 2010 yang awalnya hanya terdiri dari tiga negara yaitu Malaysia-Indonesia-Thailand dan pada tahun 2013 anggota saat ini termasuk Vietnam, Filipina, Brunei dan Jepang. Dan di Jepang saya ditempatkan di Tokyo University of Agriculture & Technology (TUAT).  

Ngapain aja disana?
Mahasiswa yang mengikuti program AIMS akan mendapatkan tiga kegiatan inti yaitu orientation program, masa perkuliahan regular yang berisi specialized subject, dan yang terakhir adalah wrap-up  program. Program AIMS ini diinisiasi oleh ASEAN untuk mendorong bakat generasi berikutnya untuk memimpin produksi pangan ramah lingkungan, inovasi teknologi dan perencanaan daerah. Karena itu, pada rangkaian kegiatannya, mahasiswa AIMS akan melakukan banyak kegiatan brainstorming mengenai tiga hal tadi, terutama saat orientation program dan wrap-up program, dimana mahasiswa AIMS dari TUAT akan melakukan kegiatan tersebut bersama dua universitas lain yang bekerjasama dalam program AIMS di Jepang yaitu Ibaraki University dan Tokyo Metropolitan University.
Disana kuliah landscape atau...?
Di luar orientation dan wrap up, kita bakal ngejalanin masa perkuliahan reguler, dimana kita bebas milih mata kuliah apa yang mau kita ambil (kayak krs-an gitulah) dan itu bisa disesuaikan juga sama major kita yang sebenarnya. 

Wets? Major kita yang sebenarnya? Jadi disini kuliahnya nggak sesuai jurusan di IPB dong? 

Yep, di AIMS TUAT, kita nggak dimasukkan ke dalam jurusan-jurusan yang ada di TUAT, tapi kita adalah program tersendiri yang kuiah terpisah dengan mahasiswa asli TUAT. Dimana misalnya kita yang jurusan ARL nggak bakalan masuk kuliah jurusan ARL (dan karena nggak ada juga), begitu juga dengan temen-temen lain yang dari jurusan kehutanan, food science, agribisnis, agronomi dan lain lain. Tapi kita disini bakal dipersilahkan memilih matakuliah yang disediakan program AIMS Environmenal Agriculture & Food Technology yang cakupannya dari yang bersifat pertanian secara umum, lingkungan, sampe food production untuk di Kampus TUAT Agruculture Fuchu (ada lagi kampus TUAT Koganei untuk bidang teknik). Kalau saya sendiri dengan background ARL lebih memilih matakuliah-matakuliah seputar lingkungan yang berkaitan erat sama ARL itu sendiri. 
Kuliahnya bahasa Jepang?
Bahasa inggris. Tapi nanti bakalan diediain juga mata kuliah bahasa dan budaya jepang dasar buat pengetahuan kita dan survival kit selama tinggal disini.

(Tentang kegiatan di kampus secara detilnya juga pernah ditulis di postingan blog yang ini ya!)

Nilai dari TUAT nantinya bakal diakui gak di IPB? Atau tetep harus ngambil sks lagi? (pertanyaan Rizky Bella Utami lewat Ask.FM)
Karena programnya bersifat credit tranfer bakal diakui, tapi diakui sebagai Supporting Course (kalo belum ambil sc, nanti nggak usah ambil sc lagi buat menuhin SKS), bukan Mayor. Karena di TUAT nggak masuk jurusan yang sebenernya di IPB (arsitektur lanskap) tapi lebih ke environmental science, jadi mata kuliahnya juga beda. So, nanti pas balik ke IPB, mata kuliah yang dilewatin di semester 7 (waktu kuliah di TUAT) harus tetep diambil tahun depan bareng angkatan bawah (51), secara nggak langsung turun tingkat dan lulus makin lama haha. Makanya kalo mau tau, peminat program AIMS ini nggak banyak karena banyak yang dikorbanin jadi nggak banyak saingannya.
Persyaratannya?
Buat daftar program AIMS (nggak cuma ke TUAT, tapi ke universitas lain di negara lain juga), syaratnya:
- mahasiswa aktif di salah satu universitas yang melakukan kerjasama dalam program AIMS
- mahasiswa yang sedang menjalani minimal tahun kedua 
- memiliki IPK diatas 3.0
- memiliki sertifikat kemampuan bahasa (minimal 5,0 untuk IELTS, dan 450 untuk TOEFL)
Apa aja sih universitas yang berkerjasama dengan TUAT?
Saat ini, universitas yang melakukan kerjasama dalam program TUAT di Indonesia adalah Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gajah Mada (UGM), dengan bidang studi/jurusan yang berkenaan dengan pertanian dan teknologi. 


(Untuk penjelasan lebih lanjut tentang AIMS di TUAT bisa klik --> http://web.tuat.ac.jp/~intl/aims/)
Biayanya?
Untuk mahasiswa Indonesia yang berangkat ke TUAT melalui program AIMS, akan diberi beasiswa dari pemerintah lewat Kemenristek Dikti (Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi) RI yang nilainya disesuaikan dengan biaya hidup, ongkos, dan lain-lain disana.
Beasiswa ke luar negeri banyak nggak sih di IPB? (pertanyaan anon lewat Ask.FM)
Buat beasiswa (exchange, bukan beasiswa kuliah /kalo beasiswa kuliah namanya bukan kuliah di IPB lagi /ngerti kan ok) keluar negri banyaak. Bisa di liat di twitter direktorat kemahasiswaan IPB di @ditmawa_ipb
Selain lewat program AIMS, gimana lagi sih caranya kalo mau kuliah di TUAT?
Selain program AIMS, program yang sering bikin mahasiswa Indonesia kuliah di TUAT biasanya adalah program beasiswa pertukaran pelajar STEP selama satu tahun (yang bisa dilihat di artikel PPI TUAT yang ini), dan salah satu departemen yang disediakan TUAT di tingkat master yaitu IEAS (International Environmental and Agricultural Science) yang bisa dilihat infonya di web TUAT disini --> http://web.tuat.ac.jp/~ieas/



That's all, semoga membantu! Kalo ada pertanyaan lain yang belum terjawab bisa tulis di kolom komen atau mampir tanya ke Ask.FM di sini ya. Thanks for reading!

Regards,
SF

(Ditulis untuk artikel web PPI TUAT/Nokodai tentang TUAT AIMS di sini dengan modifikasi)

Komentar

  1. Halo kak, selamat malam
    Dari kelas 3 SMA aku udh baca tulisan kakak tentang arsitektur lanskap
    Sekarang aku udh semester 3 di arsitektur lanskap
    Tulisan kakak sangat menginspirasi
    Terutama tentang pertukaran pelajar ke jepang
    Terimakasih udh membagi pengalaman kakak
    Semangat dan sukses terus kak

    BalasHapus

Posting Komentar

Comments are welcomed! Siapa tahu pertanyaan kamu sudah pernah dijawab, jangan lupa cek dulu pertanyaan yang sering ditanya di Jawaban Pertanyaan Umum/Frequetly Asked Questions (FAQ) ya! Jangan lupa juga centang kotak "notify me"/"beritahu saya" supaya ada notification jika pertanyaannya sudah dijawab. Terimakasih :)

Postingan Populer

Agar di Kampus Tak Sekadar Kuliah

Hari ‘Kemerdekaan’ Hati

[Book Review] Student Traveler by Kak Annisa Potter