#DaysInJapan: Plum, Bunga Musim Dingin



Post terakhir sebelum pulang, kembali lagi di post yang khusus membahas tentang bunga! yeaaay!

2 minggu yang lalu, saya baru sadar kalau di seberang rumah ada bunga berwarna pink yang sedang mekar terlihat lewat jendela. Yang jelas bunga ini bukan sakura karena Jepang belum masuk spring pada saat ini, tapi bunganya mirip dan sama-sama berwarna pink. Yang bikin bingung, disaat daun-daunan mulai gugur di autumn, bunga ini justru mekar secara kontras di pohon yang daunnya sudah rontok. Hmmm menarik.


 Setelah acara makan siang sama anak sekolah dari korea dan mongol seminggu setelahnya, di depan memorial hall ternyata ada pohon yang sama yang juga berbunga. Nishino Sensei (lagi-lagi beliau yang ceritain tentang bunga wk makasih banyak sensei :"") cerita kalo itu adalah bunga plum. Bunga Plum mekar di akhir winter, makanya kadang-kadang disebut juga bunga musim dingin. Warna dari bunga ini ada yang pink tua, pink, sampai dengan putih.

plum flower pink di depan Memorial Hall TUAT

narsis dulu ok.


(Seperti biasa), dikutip dari wikipedia:
Prunus mume, bahasa Jepang: ume (梅:うめ?), nama umum: prem cina atau aprikot jepang adalah spesies prem Asia dari famili Rosaceae yang ditanam untuk keindahan bunga atau diambil buahnya. Pohon ini berasal dari dataran Cina, berbunga antara akhir musim dingin dan awal musim semi. Bunganya sering dijadikan objek sastra dan seni lukis Asia Timur dan Vietnam.
Bunga Prunus mume sering dikaitkan dengan keindahan, kekuatan, dan kesucian karena putik muncul ketika pohon masih belum berdaun, dan suhu udara masih rendah (antara Januari dan Februari). (Wikipedia)
Plum atau bahasa jepangnya 'ume', juga jadi bahan dari umeboshi yaitu sejenis acar yang biasanya dimakan bersama nasi. Pasti yang sering nonton anime sering liat sih, ada sesuatu yang warnanya merah di tengah-tengah nasi yang di siapin di dalam bento buat bekal anak-anak sekolah. Nah itu dia umeboshi.

umeboshi di dalam bento 
(image source: bohnenhasse.blogspot.com)

Setelah seminggu lagi berselang, abis dari kantor pos, ketemu lagi sama bunga ume ini. Tapi kali ini nggak cuma warna pink yang kita temuin, tapi juga bunga ume warna putih. 

ketemu lagi di depan kandang kuda TUAT

close up

ketemu lagi di belakang staff residence,
bersama mbak vena, partner hunting ume flower hari itu wk

ume flower putih

Karena warnanya yang kebanyakan pink mirip sama bunga sakura, kadang bahkan orang jepang pun salah mengidentifikasi bunga ume ini sebagai bunga sakura. Padahal bunga ini punya bentuk, tipe tumbuh, dan waktu tumbuh yang beda.

Setelah baca-baca web matcha-jp.com, ternyata cara yang paling gampang buat membedakan bunga ume ini dengan bunga sakura, bahkan dengan bunga peach yang juga mirip adalah dengan melihat kelopak daunnya. Kurang lebih kayak gini:


Sorry for bad drawing wk, tapi intinya kelopak bunga ume lebih berbentuk bulat jika dibandingkan sama bunga sakura yang ujungnya terpecah mirip hati dan bunga peach yang ujungnya runcing. Begitu...

So ya, segitu aja post kali ini. Jadi nggak bakal bingung dong ya ngebedain bunga-bunga mirip yang khas jepang ini, hehe. See you!

Regards, 
SF.



  

Komentar

Postingan Populer

Agar di Kampus Tak Sekadar Kuliah

Hari ‘Kemerdekaan’ Hati

[Book Review] Student Traveler by Kak Annisa Potter