Analisis Tapak: Kebutuhan Dasar Bermain dalam Arsitektur Lanskap


Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupannya. Manusia akan memenuhi kebutuhan dasarnya sesuai dengan tingkat prioritas masing-masing. Kebutuhan dasar yang harus segera dipenuhi adalah kebutuhan dasar dengan tingkat prioritas yang paling tinggi.

Bermain merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam teori yang dikemukakan oleh Peggy Peterson. Secara posisi, Peterson menempatkan kebutuhan bermain atau play pada urutan ke 20 dari total 25 kebutuhan dasar dalam teorinya, dengan penghindaran bahaya atau harm avoidance di urutan pertama dan keindahan atau aesthetic pada urutan ke 25. Virginia Henderson juga memasukkan kebutuhan bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi pada satu dari 14 komponen teori kebutuhan dasar manusianya. Walaupun tidak menempati urutan kebutuhan yang paling tinggi, namun sebagai kebutuhan dasar umumnya kebutuhan bermain tetap harus dipenuhi.



Bermain, khususnya bagi anak merupakan upaya memenuhi tiga kebutuhan sekaligus yaitu kebutuhan fisik, emosi dan stimulasi/pendidikan. Bermain adalah segala aktivitas untuk memperoleh rasa senang tanpa memikirkan hasil akhir yang dilakukan secara spontan tanpa paksaan orang lain.

Sebagai arsitek lanskap yang mendesain untuk manusia, pengenalan akan kebutuhan manusia sangat penting untuk mengenali fitur apa saja yang harus ditambahkan pada tapak. Untuk pemenuhan kebutuhan bermain pada arsitektur lanskap dapat dilakukan dengan cara membuat tempat bermain anak atau playground. Playground adalah tempat bermain anak yang di design khusus untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan keceriaan anak-anak yang menjadi salah satu tempat pilihan untuk anak-anak anda bermain dan bergaul dengan lingkungan sekitarnya.

Dalam membangun playground, terdapat banyak hal yang harus diperhatikan yaitu aspek keamanan mengingat pengguna merupakan anak-anak yang rawan dan belum bisa berfikir secara sempurna untuk memperhatikan keamanan dirinya. Diantara hal-hal yang harus diperhatikan tersebut adalah, taman bermain harus dipagari atau dibangun dinding di sekelilingnya, lanskap dan kondisi di sekeliling taman bermain anak bersifat aman, permukaan lantai taman bermain sebagai tempat berpijak juga aman, jarak antar permainan dan ketinggiannya sesuai dengan skala anak-anak, dan tidak terdapat hardware di taman bermain anak yang bersifat membahayakan.

(Nama : Salma Fadhilah
NIM : A44130063
Tugas : Resume Bab 12 “Analisis User”
Mata Kuliah : Analisis Tapak (ARL 310))

Read more post about Landscape Architecture : click here

Komentar

Posting Komentar

Comments are welcomed! Siapa tahu pertanyaan kamu sudah pernah dijawab, jangan lupa cek dulu pertanyaan yang sering ditanya di Jawaban Pertanyaan Umum/Frequetly Asked Questions (FAQ) ya! Jangan lupa juga centang kotak "notify me"/"beritahu saya" supaya ada notification jika pertanyaannya sudah dijawab. Terimakasih :)

Postingan Populer

Agar di Kampus Tak Sekadar Kuliah

Hari ‘Kemerdekaan’ Hati

[Book Review] Student Traveler by Kak Annisa Potter