Main Lagi ke Sekolah

Di hari yang bertepatan sama hari guru ini, kebetulan pengen share tentang pengalaman kesempatan main-main ke sebuah sekolah dasar beberapa bulan yang lalu. Sekolahnya ada di daerah Dramaga, tepatnya di belakang kampus yang kanan-kirinya masih banyak sawah-sawah dan belum padat penduduk. Sekolah ini jumlah muridnya terhitung sedikit, kelasnya pun cuma ada satu di setiap tingkat. Jadi satu sekolah hanya ada 6 kelas yang muridnya nggak lebih dari 45 anak. Tujuan kegiatannya kali ini adalah pengen ngenalin lebih jauh tentang lingkungan ke anak-anak SD tadi. Caranya, dengan banyak kegiatan, games, lomba, dan tutorial langsung bareng mereka.

Walaupun seperti biasa, cuma kebagian buat jepret-jepret, sedikit bujuk salah satu anak yang nggak mau maju presentasiin poster nya ke depan kelas dan malah sembunyi di kolong meja, plus ngeladenin anak-anak yang minta foto; tapi kerasa lah gimana susahnya ngatur anak-anak kecil, nyuruh mereka duduk manis, ngatur biar tertib, dan bahkan buat bikin mereka diem dan nggak ribut aja harus pake berbagai macam tepuk... Buat guru saya waktu SD dulu, plus guru-guru lain di seluruh dunia; you've done the big hard thing. Untung dulu nggak nakal-nakal amat jadinya nggak nyusahin, ehe (kayaknya).

Kalo pengen tau lebih banyak tentang acaranya, bisa baca press release nya di bawah sini ya. Lagi sering ditugasin bikin press release sih, jadi sekalian di post aja, hehe. Selamat hari guru!


Sosling In School (SOSIS) Himaskap 2015

Tak seperti biasa, pagi itu kelas tidak berisi dengan suara dosen beserta hening mahasiswa yang menyimak penjelasan dengan hampir tanpa suara, melainkan diisi dengan riuh tawa anak-anak yang bersahutan. Derap langkah kecil yang berlarian pun terdengar, tak lupa dengan teriakan-teriakan khasnya yang penuh semangat. Ya, suasana pagi itu bukan yang terlihat di ruang kuliah, studio, atau bahkan bengkel seperti biasanya. Suasana itulah yang terlihat di SDN Babakan 2 Dramaga, tepatnya di ruang kelas 4 yang berisi 45 orang anak. Selama tiga hari, di setiap hari sabtu, lokasi inilah yang menjadi tempat berlangsungnya acara SOSIS atau Sosling In School, acara dari divisi Sosial Lingkungan Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap, tepatnya pada tanggal 12, 19, dan 26 September 2015 lalu.

Karena bertujuan untuk mendekatkan siswa-siswa sekolah dasar dengan lingkungan, pada hari pertama, oleh Kak Annisa Hasanah (ARL 44) mereka dikenalkan dengan permainan Ecofunopolly. Di permainan ini, mereka dituntut aktif bergerak dan melakukan perintah-perintah yang mengajarkan mereka untuk mencintai lingkungan diatas papan luas yang menyerupai papan monopoli. Permainan ini diciptakan oleh Kak Annisa sendiri karena beliau menyadari bahwa kurangnya pendidikan lingkungan hidup bagi anak-anak Indonesia. Dengan antusias, anak-anak memainkan permainan Ecofunopolly dengan bimbingan Kak Annisa hingga selesai.

Seminggu kemudian, di sabtu selanjutnya, anak-anak kembali diajak bermain sambil belajar dengan lomba-lomba yang menarik. Lomba pertama adalah membuat poster bertemakan lingkungan. Anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan menggambarkan posternya dengan alat gambar yang telah mereka bawa. Setelah usai, mereka diberi waktu untuk maju ke depan kelas, menjelaskan tentang poster mereka masing-masing kepada teman-teman sekelasnya. Malu-malu, spontan, dan polos yang menjadi sifat khas anak-anak pun terlihat selama presentasi. Setelah istirahat sejenak, anak-anak kembali diajak mengikuti lomba selanjutnya yaitu lomba menghias pot. Dengan berbagai warna cat, pot yang tadinya polos berubah menjadi lebih berwarna dan indah, siap untuk digunakan dalam rangkaian acara bedah taman pada sabtu selanjutnya.

Tibalah di agenda puncak. Di hari terakhir ini, selain menanam berbagai tanaman di dalam pot, cara bercocok tanam vertikultur juga diperkenalkan kepada anak-anak mulai dari pembuatan hingga pemasangannya. Botol-botol yang sudah dipotong diisi dengan tanah dan biji-biji tanaman sayur, dipasang dengan tali, kemudian digantungkan di sisi-sisi taman sekolah. Masih dengan antusias, anak-anak ikut membuat instalasi aman vertikultur untuk lebih menghijaukan taman sekolah mereka.

Setelah puas bermain kotor-kotoran di taman, acara pun harus selesai dan ditutup pada hari itu. Kenang-kenangan diberikan oleh Achdiyat Muharram (ARL49) sebagai ketua pelaksana acara Sosling In School, serta Nurul Surya Wandani (ARL49) sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap kepada kepala sekolah SD Babakan 2 Dramaga. Kemudian rangkaian acara pun ditutup dengan berfoto bersama panitia, siswa, dan kepala sekolah di depan signage sekolah. Diharapkan acara Sosis ini dapat menjadikan siswa-siswa sekolah dasar lebih peduli dengan lingkungan, khususnya taman sekolah mereka sendiri sebagai tempat yang saat ini paling dekat dengan mereka. [Salma Fadhilah/INFOS HIMASKAP]






Read more post about Landscape Architecture : click here

Komentar

Posting Komentar

Comments are welcomed! Siapa tahu pertanyaan kamu sudah pernah dijawab, jangan lupa cek dulu pertanyaan yang sering ditanya di Jawaban Pertanyaan Umum/Frequetly Asked Questions (FAQ) ya! Jangan lupa juga centang kotak "notify me"/"beritahu saya" supaya ada notification jika pertanyaannya sudah dijawab. Terimakasih :)

Postingan Populer

Sekilas Tentang Arsitektur Lanskap

#DaysInJapan: Totoro Forest