Kenapa Arsitektur Lanskap?


(image source: www.ialijabar.org)

Banyak orang-orang yang bertanya, kenapa sih harus arsitektur lanskap?
Kenapa nggak teknik arsitektur?
Atau arsitektur interior/desain interior?
Atau jurusan lain?

Atau yang paling sadis, kenapa sih saya bisa 'tersesat' atau lebih tepatnya 'menyesatkan diri' di ranah ilmu yang sama-sekali asing bagi banyak orang, dan akhirnya memutuskan untuk 'membuang-buang' waktu 4 tahun buat mempelajarinya?

So here i am, buat sekedar sedikit berbagi tentang alasan-alasan dibalik pilihan saya berkuliah di Arsitektur Lanskap (ARL) IPB. Jawaban-jawabannya saya urutkan dari yang paling pribadi ke yang paling umum, dan beberapa jawaban yang bersifat pribadi mungkin nggak bisa disamakan dan gak bisa diterima semua orang, ya namanya juga alasan pribadi. Tapi kalo yang ternyata punya keadaan yang sama, mungkin ARL juga tempat yang tepat buat kamu (biasanya ini buat anak kelas 3 sma yg lagi galau). 

Kenapa Arsitektur Lanskap IPB? 

1. Karena dekat dari rumah

Mungkin ini lebih ke jawaban dari pertanyaan "kenapa IPB?" yang akhirnya mendasari pilihan saya selanjutnya. Lahir dan besar di Bogor, nggak pernah jauh dari orang tua, dan bukan orang yang suka coba-coba dan suka ambil resiko, akhirnya saya memilih untuk melanjutkan kuliah saya di Bogor. Bosan? Nggak juga, karena setiap kombinasi dari tempat baru beserta orang-orang dan lingkungan baru, pasti akan jadi suasana yang baru juga.

2. Karena tertarik dengan dunia seni

Saya suka seni. Awalnya kesukaan saya terhadap seni cuma di bidang sastra, tulis-menulis, fotografi, dan desain grafis -masing masing dengan porsi yang lumayan sedikit, nggak ada yang jago banget dan dominan-. Gambar dan lukis? Nol besar. Saya gak seperti jawaban kebanyakan anak ARL yang ketika ditanya alasan masuk ARL bakal bilang 'karena suka gambar'. Bahkan seperti yang saya pernah tulis sebelumnya, saya nggak pernah sama sekali menggambar sebelum akhirnya masuk ARL IPB. Tapi saya ingin belajar lebih jauh dan tertarik buat mendalaminya.

3. Tapi nggak mau kuliah di bidang seni murni 

Tertarik sama dunia seni, nggak buat saya memilih buat melanjutkan kuliah di jurusan seperti dkv, interior, atau bahkan seni murni. Sekolah selama 3 tahun di SMA dg jurusan IPA bikin saya juga nggak bisa jauh-jauh dari dunia sains dan berkuliah di jurusan yang nggak dipake lagi sains/IPA-nya. Selain juga nggak punya basic seni dan kreativitas yang kuat sehingga bakal kewalahan kalo disuruh 'ngide' setiap saat. Dan salah satu ilmu yang memadukan sains dan seni, yang menarik buat saya adalah ilmu arsitektur.

4. Karena cuma ARL jurusan di IPB yang juga bergerak di bidang seni


IPB sebagai Institut Pertanian Bogor pasti lebih banyak bergerak di bidang pertanian sesuai dengan namanya. Tapi mungkin untuk yang belum tau, atau nggak mau tau karena kabur duluan ngedenger label 'pertanian'-nya, pertanian itu sebenernya bukan cuma masalah cangkul mencangkul di sawah. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Karena dalam hidup manusia memerlukan keindahan, Arsitektur Lanskap ada di poin terakhir dari definisi tersebut yaitu 'untuk mengelola lingkungan hidupnya', sebagai satu-satunya jurusan di IPB yang bergerak di bidang seni. . 

5. Karena nggak suka matematika

Mungkin bukan nggak suka, tapi emang bukan kelebihannya disitu sehingga nggak pernah bisa. Selama SMA, saya termasuk langganan yang namanya remedial mata pelajaran matematika. Nggak hanya matematika, tapi juga fisika dan kimia yang melibatkan angka-angka di dalamnya. Karena itu, setelah memutuskan buat memilih arsitektur sebagai bidang yang akan saya tekuni nantinya, jurusan teknik arsitektur yang penuh dengan hitungan perteknikan langsung saya coret dari daftar karena saya merasa nggak bakalan kuat lama-lama ada di sana dan dikelilingi dengan angka-angka itu. ARL itu bahkan nggak mendapatkan mata kuliah kalkulus yang di IPB didapatkan oleh mahasiswa fakultas teknik pertanian, fmipa, dan fem. Jadi, di ARL kita hampir gak pake matematika kecuali sedikit sekali di bagian rancang bangun bangunan sederhana, karena unsur design kita adalah tanaman dan alam sehingga nggak memerlukan ilmu teknik tapi menggunakan ilmu biologi/hayati.

7. Karena ARL itu unik

Di kelas, mahasiwa ARL selalu ditekankan bertapa beruntungnya kita dapat mempelajari ilmu yang belum banyak orang yang mempelajari & ahli di dalamnya. Jadi -kalau mau ngomongin tentang kerja-kerjaan- lapangan pekerjaan bagi para lulusan arsitektur lanskap masih terbuka lebar. Selain dapat bekerja sendiri, ilmu kita juga dibutuhkan dan saling berkaitan sama disiplin lain. Misalnya nih, setiap arsitek teknik dibutuhkan, arsitek lanskap juga dibutuhkan karena jika mau mendesign bangunan, tapak luarnya/lingkungannya sebelumnya harus diatur dulu oleh para arsitek lanskap supaya nyaman dihuni, gak ada bahaya, dan lingkungannya tetap lestari. Dan pekerjaan itu gak bisa dilakuin arsitek karena mereka gak belajar ilmunya.

8. Karena Arsitek Lanskap berperan memperbaiki lingkungan

Sekarang bumi sudah nggak lagi nyaman dihuni karena banyaknya kerusakan yang terjadi diatasnya. Isu global warming, perubahan iklim, hingga bencana-bencana yang terjadi tiba-tiba nggak pernah selesai untuk dibahas. Sebagai Arsitek Lanskap, kita juga berperan dalam mengurangi dampak dari kerusakan tersebut. Karena ARL ilmu yg berwawasan lingkungan, apapun yang kita desain selalu memikirkan aspek ekologis. Green city dan eco city adalah beberapa dari hal yang hampir selalu diperbincangan dan diusahakan untuk diperbanyak oleh para Arsitek Lanskap. Hingga pekerjaan sebagai Arsitek Lanskap ini juga membantu memperbaiki kualitas lingkungan untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

9. Karena menuntut ilmu itu ibadah dan semua ilmu bermanfaat

Jawaban terakhir ini mungkin jawaban yang paling naif dan terlepas dari semua jawaban-jawaban di atas. Jawaban ini menjadi dasar buat keputusan awal saya dalam memutuskan buat kuliah disamping bisa memilih untuk nggak kuliah dan melakukan hal yang lain. Sehingga nantinya, ketika setelah mengusahakan untuk masuk ke jurusan tertentu dan tidak ditakdirkan lolos bisa tetap bersemangat dalam menjalani kuliah di jurusan lain karena pada dasarnya semua ilmu pasti bermanfaat. Termasuk ilmu Arsitektur Lanskap, buat yang masih belum 'dapet' apa sih pentingnya ilmu ini dan sama sekali nggak tertarik. Selama ilmu ini bermanfaat, nggak ada salahnya dong buat mempelajarinya?

Sekilas cerita, pernah ada seorang teman yang bilang kepada saya, selepas saya menjelaskan tentang jurusan-jurusan rumpun pertanian khususnya di IPB di SMA saya beberapa waktu lalu. 'Ilmu tanah?' katanya, 'buat apa tanah di korek-korek, diteliti?'. Hal itu memang wajar terucap karena ketidaktahuan. Tapi sebenarnya, ilmu tanah amat penting bagi kehidupan manusia, bahkan manusia bisa hancur karena ketidakadaan-nya para ahli ilmu tanah. Dengan tidak adanya para ahli ilmu tanah, tanaman bisa tidak tumbuh dengan baik karena tidak adanya yang meneliti tentang keseuaian tanah tempat menanamnya karena tanaman tidak bisa tumbuh di sembarang tanah. Akibatnya, terjadi kekurangan bahan makanan dan kelaparan di mana-mana. Itu sedikit contohnya.

See? ternyata ilmu yang paling tidak penting menurut kita ternyata amat penting dan sebenarnya berdampak dan bermanfaat bagi diri kita, hanya saja kita tidak menyadarinya. Untuk itu, dimanapun kita ber-kuliah, di jurusan apa pun kita belajar, yang namanya ilmu, selama itu tidak melanggar batasan-batasan -misalnya ilmu hitam, ilmu bla bla bla-, pasti akan bermanfaat, dan kitapun berpahala hanya dengan mempelajarinya, apalagi mengamalkannya.

Nah, sekian jawaban-jawaban saya kenapa akhirnya bisa memilih Arsitektur Lanskap diantara banyak pilihan-pilihan lain yang bisa saya ambil. Semoga bermanfaat :)

Salma Fadhilah

PS:
Mungkin ini juga bisa jadi pertimbangan ;)
Arsitektur Lanskap IPB menjadi salah satu dari sepuluh jurusan Arsitektur Lanskap terbaik di Asia

Komentar

  1. dan 6 nya ilang haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. lohhee baru sadar -_-
      yaudalah biarin gausah diedit2 lagi
      makasih koreksinya!

      Hapus
    2. edit angkanya aja jadi cuma 8 wkwk. sama-sama :3

      Hapus
  2. Kak aku mau tanya prospek kerja ARL bagaimana ya?

    BalasHapus
  3. Kak aku mau tanya prospek kerja ARL bagaimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa dilihat di FAQ yaa sudah sering dijawab, disitu lengkap kok :)

      Hapus

Posting Komentar

Comments are welcomed! Siapa tahu pertanyaan kamu sudah pernah dijawab, jangan lupa cek dulu pertanyaan yang sering ditanya di Jawaban Pertanyaan Umum/Frequetly Asked Questions (FAQ) ya! Jangan lupa juga centang kotak "notify me"/"beritahu saya" supaya ada notification jika pertanyaannya sudah dijawab. Terimakasih :)

Postingan Populer

Agar di Kampus Tak Sekadar Kuliah

Hari ‘Kemerdekaan’ Hati

[Book Review] Student Traveler by Kak Annisa Potter