Peran Ibu Sesungguhnya, Inikah?

Image source: huseinmuhammad.net

Faktor lingkungan menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam kerusakan generasi muda saat ini. Tidak bisa dipungkiri lagi, narkoba, minuman keras, free sex, budaya hedonis dan budaya-budaya selain islam telah berteman baik dan hidup berdampingan dengan mereka. Bukan hanya Indonesia, tapi juga hampir di seluruh pelosok dunia masalah-masalah tersebut mengancam keberlangsungan negara pada masa generasi tersebut memimpin. Sudah menjadi sesuatu yang pasti, bahwa generasi muda saat ini 15-20 tahun lagi akan menempati kursi-kursi kendali arah kemana negara tersebut akan dibawa.

Dunia kapitalistik saat ini benar-benar menjauhkan semua kalangan dari tuhannya. Ia memaksa ibu-ibu pencetak generasi justru menjadi robot-robot penghasil devisa negara. Hari-hari yang seharusnya dilewatkan di rumah, terpaksa mereka lewatkan di kantor dan tempat kerja mereka. Waktu-waktu yang seharusnya digunakan untuk mendidik anak-anak, terpaksa mereka habiskan untuk mendulang sebanyak-banyaknya harta. Tenaga-tenaga yang seharusnya disalurkan sebagai ummun warobatul bait, terpaksa mereka kerahkan untuk mengerjakan tugas yang sebenarnya milik sang kepala rumah tangga. Dengan kesetaraan gender sebagai dalil utama, kapitalis sukses menjadikan para ibu tak mengindahkan lagi tugas mulia yang dianugerahkan Allah khusus untuk mereka.

Lalu bagaimana dengan para calon pemimpin peradaban dunia? Ketiadaan figur ibu membentuk diri anak-anak mereka menjadi tertutup, tidak menganggap istimewa rumah-rumah mereka, serta mengeraskan hati-hati mereka. Hati-hati yang rawan itu tidak pernah tersentuh lembutnya kasih sayang perempuan yang telah mengandungnya dan berjuang melahirkannya. Dampaknya jelas. Ketiadaan faktor pendidik generasi ini membuat para anak-anak turut jauh dari agamanya. Standar baik buruk pun menjadi kabur. Lagi-lagi, kapitalis sukses menjadikan mereka yang seharusnya mulai membangun diri menjadi bagian ummat terbaik, menyia-nyiakan waktunya demi kesenangan dunia.

Solusi pemecahan masalah yang justru menimbulkan masalah baru adalah ciri-ciri pasti solusi yang dibuat oleh manusia. Manusia tak seharusnya mendahului sang pencipta dan mecoba membuat sendiri solusi dari segala permasalahannya. Allah telah menyediakan solusi yang lengkap, ampuh, dan sempurna untuk hambanya bukan? Kenapa manusia terlalu sombong dan mencari solusi yang lain? Dapat kita lihat bahwa kapitalis telah jelas menyebabkan banyak kerusakan di bumi.

Sebaliknya kita tau, bahwa khilafah sebagai solusi yang diberikan Allah untuk manusia tidak dapat dipungkiri lagi kesempurnaannya. Khilafah dengan peraturan islamnya mengatur secara jelas peran perempuan dalam rumah tangga. Perempuan yang berperan sebagai ummun warobatul bait tidak seharusnya keluar rumah, bekerja dan meninggalkan anak jika ada suami yang bisa mejalankan tugasnya. Dengan khilafah, perempuan tidak akan menjadikan anak sebagai ‘anak pembantu’ dan menyerahkan sepenuhnya kepada para pengasuh. Dengan khilafah perempuan tidak akan melewatkan masa tumbuh berkembang buah hatinya tanpa didikan islami hingga menjadi muslim-muslimah cerdas pejuang Islam. Khilafah adalah solusi untuk masalah ini. Khilafahlah yang akan mengembalikan peran mulia perempuan sebagai ibu generasi. [salma fadhilah]

Komentar

Postingan Populer

Sekilas Tentang Arsitektur Lanskap

#DaysInJapan: Totoro Forest