Day #4 : Menikmati Keelokan Putrajaya

Perjuangan kami di negri jiran masih berlanjut. Sama seperti hari sebelumnya, pagi di hari ke empat ini (28/11/12) kami awali dengan briefing bersama di halaman University Of Malaya Student Exchange Dormitory “Tun Ahmad Zaidi Residential Colllege” tepatnya pukul 05.00 waktu setempat. Briefing ini selalu dilakukan agar kami senantiasa menjadi manusia yang lebih baik dari hari sebelumnya. Tak perlu waktu lama untuk briefing, setelah adzan subuh berkumandang kami semua bergegas untuk shalat subuh dan bersih-bersih diri, karena tepat pukul 07.00 waktu setempat kami harus segera berkumpul kembali di garden seni untuk melakukan gladi bersih, guna kelancaran dan kesuksessan acara pada hari ini.
Pukul 08.47 waktu setempat, kami mampir sejenak ke kantin perdana siswa untuk sarapan pagi. Setelah itu kami melanjutkan perjalananan menuju Koperasi Pembangunan Komuniti Insan Selangor Berhad. Dengan waktu selama kurang lebih satu jam, tepatnya pukul 10.16 kami tiba di tempat tujuan. Dan di sana kami di sambut dengan sangat antusias oleh Puan Sofia. Acara presentasi pada hari ini di awali dengan penyambutan dari Puan Sofia. Tidak hanya kata sambutan, Puan Sofia pun memberikan materi yang sangat memotivasi kami semua.

Dan setelah itu giliran kamilah yang akan mempresentasikan tentang acara ini. Namun ada yang berbeda dari presentaasi-presentasi pada hari sebelumnya, dimana pada hari sebelumnya jumlah presentator hanya tiga tapi pada hari ini jumlah presentator di tambah dengan tiga orang, sehingga jumlah presentator pada hari ini menjadi enam orang. MCnya pun tak kalah luar biasa, dengan gayanya yang khas, mereka mampu membuat semua audiens yang ada pada saat itu berdecak kagum. Tidak terkecuali Puan Sofia. Beliau pun berkata “Kita memang harus mempelajari soal kepemimpinan, karena kita semua adalah calon pemimpin. Kalian telah capai apa yang tidak banyak orang capai...”.

Waktu terus berjalan, hingga waktu menunjukan pukul 01.15 waktu setempat kami memutuskan untuk pamit. Sebelum kami pamit dan melanjutkan perjalanan, Puan Ummul Khoir memberikan sebuah amananat yang sangat menggugah hati kami semua, beliau berkata “Kejayaan termanis ialah, bila kita bisa bertentang mata dengan Allah SWT”.

Setelah itu kami pamit dan tidak lupa untuk mengabadikan moment berharga ini. Perjalanan pun kami lanjutkan ke Putrajaya. Putrajaya merupakan komplek pusat pemerintahan Malaysia. Di sana terdapat sebuah masjid yang sanga besar, tidak hanya besar masjid ini pun ternyata memiliki visi dan misi yang besar juga. Masjid itu disebut Masjid Besi Putrajaya, karena ornamen-ornamen disana terbuat dari besi. Dan kami pun tertarik untuk singgah sejenak untuk melaksanakan shalat dzuhur.

Dari masjid, kami lanjutkan perjalanan kami menuju sebuah foodcourt, karena hajjatul udowiyah kami meminta untuk segera di penuhi. Tepat pukul 04.35 waktu setempat kami memutuskan untuk pulang dan kembali ke asrama. Dengan di iringi hujan rintik-rintik kami menikmati pemandangan Putrajaya yang sangat indah sekali, pemandangan yang membuat kami tak mampu menahan diri untuk tidak mengabadikan moment ini. Komplek Putrajaya ada di daerah perbukitan. di Komplek ini sangat terasa sekali bahwa kita berada di luar negri, karena suasananya yang berbeda dengan daerah Malaysia yang kami kunjugi sebelumnya. Gedung-gedungnya yang besar, megah dan rapih, serta jalannya yang lebar dan lengang. Setelah mengambil puluhan foto di daerah yang sangat ndah itu, akhirnya kami bertolak dan sampai di asrama pukul 06.12 waktu setempat.

Hujan yang juga turun di hari ini membuat hari kami penuh dengan berkah, di tambah hikmah-hikmah yang dapat di ambil dan juga pelajaran yang begitu berharga. Semoga perjalan kami esok akan lebih baik dari pada hari ini. To be continued... [Report by: Azka and Ozy/ Photos by: Insan and Afiya]

Koperasi Pelajar, Perdanasiswa UM

Komuniti Insan Selangor Berhad 

Masjid Besi Putrajaya

Komplek Pemerintahan Putrajaya


 

Komentar

Postingan Populer

TPB (Tingkat Paling Bahagia) IPB

Belajar Apa di Arsitektur Lanskap IPB? #6

Last Day of May: Tentang Waktu