Penyanyi Baru

Ini cerita tentang huda. Pada suatu sore, huda membuat gempar dunia persilatan. Tiba-tiba Huda meminta download lirik lagu "semangat baru", yang juga jadi jingle iklan coca cola. "Aku harus menghafal lagu itu bu". Saya hanya membatin, mungkin Huda diberi tugas oleh guru kelasnya.

Esok hari, urusan perlaguan belum usai ternyata. Huda meminta download lagu tersebut. Menyimpan dalam folder miliknya, lalu mendengarkan dan mengikutinya berjuta-juta kali. Ya ampuuun huda, kok berisik amat ya. Ibu yang hanya mendengar saja, berasa engap. Hehe. Akhirnya huda menggunakan headset. Tapi ya ampuuun, lebih parah wahai penonton sekalian. Suara huda yang tidak beraturan, menggema di seluruh sudut rumah. Tidak beraturan huy, karena tanpa musik, terdengar nyata hancurnya. Hehe.


Sejak hari itu, hampir setiap hari huda berlatih bernyanyi. Sepertinya serius betul. Saya pun penasaran ingin menggali ada cerita apa di balik ini semua. Maka suatu sore beberapa hari kemudian, saya menanyakannya. "Apakah ada tugas menyanyi di sekolah huda?" Huda menjawab santai, "tidak bu. ini sedang persiapan pentas". Hah? Pentas. Pentas apaan ya? Huda memberi jawaban sekenanya, "Pentas nasyid bu. Kelompok nasyid insantama akan pentas di acara seminar parenting minggu depan". Haaaaah ?!?. Jantung saya serasa loncat seperti kodok. Untung saja kodoknya loncat indah. Maka amanlah jantung saya.


"Huda, ini ada apakah gerangan? Mengapa tiba-tiba ada acara tampil di acara sekolah?", saya bertanya kepada huda. Huda menjawab dengan santainya, "aku terpilih menjadi anggota tim nasyid insantama yang nanti akan tampil di seminar parenting. Sudah ya bu, ak mau latihan dulu". Huda menutup diskusi. Saya pun mendadak ingin memanggil kodok lagi, kali ini jantung saya serasa loncat karena penasaran.

Pelan-pelan saya mulai memahami. Huda ternyata memang akan pentas. Bersama kelima temannya. Semua anak kelas 5 sdit insantama.

Maka saya pun rajin mendengarkan huda latihan. Latihan mengeja atau latihan bernyanyi ya sebenarnya. Saya ragu setengah mati. Hehe. Doremifasol saja huda belum lempeng, sekarang dia jadi penyanyi, akan pentas pula. Waduuuuh....

Huda menyanyikan bagian lagu yang dinyanyikan secara rap. Huaaaaaaa, ibu semakin kaget rasanya nak. Huda jadi rapper. Aiiiih, mimpi apa ya. Hehe, membayangkannya pun membuat perut saya keroncongan. Loh?

Maka sebelum hari pementasan, saya bertanya pada Huda. "Bagaimana ceritanya nak, sehingga huda terpilih pentas". Huda menjawab, "salah satu temanku ditunjuk oleh bu guru. Kemudian bu guru meminta temanku itu memilih lima temannya untuk bergabung. Aku terpilih". Saya langsung menyambar, saking terpesonanya, "wah huda pasti hebat". Tapi saya tahu persis, huda tidak pandai bernyanyi. Solmisasinya ke laut banget.

Maka saya kembali bertanya, "apakah anak-anak yang terpilih memang anak-anak yang pandai bernyanyi nak?". Huda memberi jawaban yang tidak pernah saya duga. "Bukan bu. Bukan yang pandai bernyanyi, tapi yang berani malu".

Wkwk, saya terbahak tanpa terkendali. Ya Allah, kompetisi di belahan dunia manakah yang selama ini menyeleksi penyanyi karena alasan berani malu".

Huda pun tampil. Sukses tampaknya (demikian yang diceritakan kakak salma-sepupu huda). Sukses itu diulang pada acara market day. Grup nasyid ini tampil lagi. Disaksikan oleh ratusan ribu anak-anak insantama. Hehe. Termasuk hasna adiknya. Sukses tampaknya (demikian yang diceritakan hasna).

Saya tersenyum saja. Saya tak perlu menanyakan suksesnya seperti apa, karena saya sudah cukup geli dengan kriteria seleksinya. Hehe.

Saya berkesempatan menyaksikan rekaman videonya kemudian. Uhuuuuy.

Coba diam walau hanya tuk sejenak,
Dengarkan kata dari sgala yang ku ucap,
Ku jelang pagi ini nikmati damai di hati,
Dalam waktu penuh arti karena aku dicintai,
Ku ingat kemarin suasana tak bersemangat,
Namun kini ku jalani dan semua rasanya tepat,
Bersama kita coba wujudkan harapan,
Membuka jalan dalam gapai setiap tujuan.

Saya pun kembali memanggil sang kodok. Eh kodooook, sini. Tapi saya mah ga kaget lagi deh dok. Saya manggil kamu mau minta kamu ngorek. "Rakotek.... Wok wok.... Rakotek... Wok wok". Kedengerannya serasi dengan suara huda yang sedang ngerap. Hehe...

[repost from: http://suciwulandari.multiply.com/journal/item/44/penyanyi-baru]

Komentar

Postingan Populer

TPB (Tingkat Paling Bahagia) IPB

Belajar Apa di Arsitektur Lanskap IPB? #6

Last Day of May: Tentang Waktu