LKMA 2012's Background Story

Selayang Pandang Kegiatan
Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Akhir (LKMA) SMAIT Insantama
“Studi Kepemimpinan dan Manajemen ke Malaysia” 2012 
 
Bermula dari Konsep Pembinaan yang Penuh Kesungguhan
Lahirnya ide kegiatan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Akhir (LKMA) ‘Studi Kepemimpinan & Manajemen Ke Malaysia’ 25 November – 1 Desember 2012 sesungguhnya bermula dari konsep pembinaan kepemimpinan yang diselenggarakan di SMAIT Insantama Bogor. Meski terbilang sekolah yang sederhana, namun keyakinan untuk dapat melahirkan calon pemimpin masa depan sangatlah kuat. Meski latar belakang pendidikan asal siswa sangat beragam dan tersebar dari berbagai daerah di Indonesia, namun keyakinan untuk mewujudkan mimpi besar sukses dunia dan akhirat pada diri siswa amatlah kuat. Ya, menyiapkan generasi calon pemimpin yang sukses dunia dan akhirat diyakini sebagai bagian dari solusi terhadap berbagai persoalan yang terus mendera negeri ini yang dikontribusi salah satunya oleh persoalan kepemimpinan. Hal ini juga disiratkan dari slogan sekolah ini sebagai Sekolah Calon Pemimpin.

Dalam konsep pembinaan kepemimpinan di SMAIT Insantama, Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Akhir (LKMA) diprogramkan untuk dapat menguatkan dasar-dasar ilmu kepemimpinan transformasional yang telah diterima peserta pada jenjang pelatihan sebelumnya, yakni :
(1) Latihan Dasar Kepemimpinan 0 (LDK 0) ‘Pesantren Sukses ‘Be The Best not ‘be asa’’ pada awal semester 1 (tahun pertama) terutama untuk meletakkan pijakan motivaksi (motivasi dan aksi) yang dipungkasi dengan mendesain Mimpi Besar individual dan team. Dilakukan selama 2 hari.
(2) Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) Longmarch ‘Taklukkan Cianjur’ pada semester 1 (tahun pertama) terutama untuk melatih sikap mental kepemimpinan transformasional, berjalan kaki dari pos ke pos sejauh 55 km dari total jarak tempuh 105 km selama 2 hari 1 malam, dan
(3) Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Menengah (LKMM) ‘Problem Solving Masyarakat Desa’ pada semester 3 (tahun kedua) terutama untuk mengimplementasikan model kepemimpinan transformasional dalam kehidupan masyarakat. Homestay di desa selama 3 hari 2 malam, melakukan analisis kondisi lingkungan dengan pendekatan analisis SWOT dalam model strategic management, melakukan indepth interview kepada responden representasi penduduk desa.


Tepat setelah program LKMM selesai, dilontarkanlah gagasan perlunya program LKMA ke luar negeri untuk memberi tantangan yang lebih besar kepada para siswa dalam mempraktekkan semua hasil pembinaan kepemimpinan dari LDK 0 hingga LKMM. Dipilihlah kemudian Malaysia. Mengapa ? Malaysia dipilih karena negeri ini termasuk satu dari sedikit negara yang nyaris tidak terkena dampak krisis dunia. Malaysia juga mampu membalik keadaan dari negeri yang dulu banyak mengirim SDM-nya untuk belajar ke Indonesia, kini menjadi sebaliknya. Meski tentu Malaysia sebagai sebuah negara ada saja plus dan minusnya, namun dengan dua alasan ini, setidaknya kita dapat belajar banyak bagaimana pola kepemimpinan yang diterapkan di sana sehingga dapat menghasilkan SDM yang bisa bersaing di pentas dunia dan negeri yang cukup diperhitungkan tingkat kesejahteraannya. Maka, dengan tajuk ‘Studi Kepemimpinan dan Manajemen ke Malaysia’, Pelajar SMAIT Insantama dapat mempraktikkan ilmu kepemimpinan transformasional yang telah didapatkannya selama ini serta menimba langsung ilmu kepemimpinan dari sejumlah perguruan tinggi terkemuka dan institusi penting lainnya yang ada di Malaysia. 

Energi dan Mimpi Besar Siswa dan Dukungan Penuh Orang Tua
Di luar itu semua, gagasan ke Malaysia ternyata juga disambut antusias oleh siswa dan orangtuanya, karena hal ini juga berarti akan semakin mendekatkan perguruan tinggi terkemuka di luar negeri dengan siswa SMAIT Insantama sebagai calon mahasiswanya. Tak heran, sejumlah logo/lambang perguruan tinggi terkemuka di Malaysia ini pun dipajang di dinding kelas mereka berbarengan dengan logo dari sejumlah perguruan tinggi terkemuka dari dalam negeri dan negara lainnya. Sungguh tak berlebihan jika perguruan tinggi di Malaysia ini telah menjadi bagian dari Mimpi Besar yang dibangun oleh siswa sekolah ini.

Setelah berbagai persiapan dilakukan, melibatkan semua siswa yang masih kelas XI (tahun kedua), dan dewan guru serta restu dan dukungan penuh yang didapatkan dari forum orang tua siswa saat sosialisasi gagasan ini di penghujung Desember 2011, akhirnya pada tanggal 21 Januari 2012 dilakukanlah workshop penyusunan proposal LKMA. Peserta workshop adalah semua siswa dan difasilitasi oleh pembina kesiswaan. Dalam workshop 1 hari itu berhasil disusun proposal lengkap dengan anggarannya. Biayanya terbilang fantastis, total Rp 257.250.000,-. Tampak terbayang tingkat kesulitan yang akan segera dihadapi. Tingkat kesulitan semakin tinggi, ketika Kepala Sekolah memberikan syarat tambahan jika LKMA ini ingin benar-benar dilaksanakan ke Malaysia. Syarat itu ada 3 : (1) 80% dari semua siswa harus mendapat nilai akademis di atas rata-rata, (2) semua siswa harus mahir berbahasa Inggris dan Arab, minimal dapat berbicara lancar, dan (3) biaya harus dicari dengan fundraising mandiri! Tentu syarat yang sangat tidak mudah. Namun, alhamdulillah, gemblengan dari latihan-latihan sebelumnya telah berhasil membuat semua siswa tegar dan siap berjuang untuk mewujudkannya.

Perjuangan Tak Kenal Menyerah
Perjuangan pun dimulai. Aktivitas pembelajaran mandiri secara team di antara siswa dilakukan. Semua siswa bahu membahu saling membantu di sela jadwal kegiatan belajar yang sudah sangat ketat. Sistem piket untuk memantau keaktivan berbahasa Inggris dan Arab digelar rutin. Semua guru, pembina dan siswa jika bertemu harus berbahasa Inggris dan/atau Arab. Hampir setiap Sabtu malam pukul 20.00 s.d 22.00 di tiap bulan dilakukan evaluasi dan presentasi program LKMA beserta tawaran sponsorship-nya kepada para tokoh, pengusaha yang bersedia datang ke kampus SMAIT Insantama. Beberapa bahkan dikunjungi siswa. Para siswa bergiliran menjadi presenter dengan menggunakan kombinasi bahasa Inggris, Arab dan Indonesia. Tercatat ada beberapa tokoh yang sudah mendengarkan presentasi mereka. Diantara mereka ada :
• Mantan Menteri seperti Prof. Dr. Rokhmin Dahuri (mantan Menteri Kelautan RI), Dr. MS Ka’ban (mantan Menteri Kehutanan RI),
• Pejabat Lembaga Pertahanan Negara : Marsekal Madya Surya Darma,
• Dosen/Pendidik : Prof. Agus Tamsir (Dosen senior UI),
• Sejumlah Pengusaha Nasional, seperti Ir. Dickdick Sodikin, MM (APINDO DKI Jakarta), Bp. Ahmad Hidayat (Pemilik sejumlah rumah makan asal Yogyakarta), dll
• Tamu Khusus dari Malaysia : H. Shamsul B. Mohd Nor (Motivator Nasional Malaysia, Ketua Kopersi Pembangunan Komuniti Insan Selangor Berhad) dan Dr. Abu Bakar (Dosen senior UKM Malaysia), dan
• Forum Orang Tua Siswa (Fosis) SMAIT Insantama : Ir. Hasanuluddin Harahap (Ketua), Bp. Agus Fanani, Ibu Ainal Mardiaty, Ibu Putri Arimurti, dll. Mereka setia menemani siswa dalam forum-forum presentasi, bahkan memfasilitasi hubungan dengan Tamu Khusus dari Malaysia. Kehadiran mereka memberi motivasi ekstra dan doa restu tak terkira bagi siswa.

Komentar dari semuanya nyaris sama, yakni memberikan apresiasi positif dan menyatakan dukungan luar biasa. Presentasi dengan kombinasi bahasa asing (Arab, Inggris dan diselingi bahasa Indonesia dan daerah) pun mendapat pujian. Konsep kepemimpinan yang dipresentasikan pun dinilai sebagai konsep yang seharusnya dilakukan di level negara dan disampaikan oleh ahli itu tak dinyana datang dari kalangan siswa SMA. Kegiatan ini juga dinilai unik bahkan masuk kategori the first in the world. Karenanya, apapun yang terjadi, mereka mendorong semua siswa untuk terus memperjuangkannya. Tak hanya itu, tamu Malaysia yang datang atas fasilitasi orang tua siswa secara simbolis menyerahkan surat undangan resmi untuk berkunjung ke Malaysia dalam rangka studi kepemimpinan dan manajemen. Surat ini merespon proposal LKMA yang dipresentasikan kepada mereka. Sontak, para siswa pun makin menguat keyakinannya, Malaysia tinggal selangkah lagi. Seorang pengusaha nasional asal Yogyakarta yang datang di tengah bulan Mei bahkan bernazar untuk mensponsori seluruh tiket LKMA jika bisnis barunya bisa berjalan. Dan yang ditunggu pun tiba, sponsor pun datang di akhir bulan Mei, khusus untuk pembiayaan transportasi. Itu datang dari seorang pengusaha nasional dari Sukabumi. Alhamdulillah, meski belum bisa menutupi semua mata anggaran, namun setidaknya para siswa semakin yakin bahwa Malaysia benar-benar tinggal selangkah lagi.

Di luar itu, mereka juga melakukan try out pra LKMA ke Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB untuk 
melakukan kegiatan yang hampir serupa akan dilakukan di Malaysia. Hasilnya, sambutan dari pihak dekanat, dosen dan mahasiswa juga sangat positif dan tak menyangka jika siswa SMA sudah dapat melakukan ini semua. Mereka bahkan meminta agar siswa-siswa mau melanjutkan kuliahnya di fakultas ini. Subhanallah.

Di tengah-tengah kegiatan presentasi dan fundraising lainnya, semua siswa secara mandiri dalam kelompok-kelompok kecil mengurus sendiri paspor mereka. Bulan April hingga Mei dihabiskan untuk menuntaskan penyelesaian paspor. Biaya paspor diambil dari dana tabungan mereka yang sudah dihimpun sejak Januari 2012.

Dari itu semua, para pembina, semua guru dan orangtua siswa sepakat bahwa semua siswa ini layak untuk mendapatkan hasil perjuangan mereka selama ini yang tak kenal lelah, yakni mewujudkan Mimpi menuju Malaysia. 

Survey LKMA, Malaysia Di Depan Mata
Merespon hasil evaluasi perkembangan persiapan LKMA selama ini, yayasan dan sekolah memutuskan untuk segera melakukan survey penjajagan lokasi LKMA ke Malaysia. Bp. Muhammad Karebet Widjajakusuma, Direktur Pembinaan Kesiswaan Yayasan Insantama Cendikia selaku penanggung jawab kegiatan LKMA dan Bp. SM Pertiwiguno, Kepala Sekolah SMAIT Insantama akhirnya diutus Yayasan untuk melakukan survey ke Malaysia. Bermodal hubungan yang sudah terjalin selama ini dengan pihak Kopersi Pembangunan Komuniti Insan Selangor Berhad dan dibantu orang tua siswa, akhirnya survey pun dilakukan pada tanggal 16 s.d 19 Juni lalu. Tim berangkat dan kembali dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Hal ini ditempuh untuk mensimulasi keberangkatan dan kepulangan saat LKMA nanti. Berikut adalah agenda survey dan sejumlah hasilnya.

Sabtu, 16 Juni 2012, didampingi oleh Bp. Agus Fanani, tim bertemu dengan H. Shamsul, Ketua Kopersi Pembangunan Komuniti Insan Selangor Berhad, Dr. Abu Bakar (Dosen senior UKM) dan Prof. Masna (Dosen Senior Universiti Putra Malaysia/UPM) serta tim Persatuan Pelajar Internasional UPM yang dipimpin Sdr. Mustafa, mahasiswa program Doktor dari Nigeria. Hasilnya, disepakati pada Senin 18 Juni 2012, tim survey akan dipertemukan dengan pihak Naib Canselor (Pembantu Rektor) Bidang Akademik dan Antarabangsa UPM dan menjajagi fasilitas pendidikan yang akan dikunjungi. Pada hari Senin itu juga, tim dijajagi untuk bisa datang ke Universiti Malaya (UM).

Di luar itu secara pribadi, H. Shamsul, Ketua Kopersi Pembangunan Komuniti Insan Selangor Berhad yang juga owner Pearl Mentor (M) Sdn Bhd mengagendakan studi kepemimpinan bagi siswa di kedua lembaga ini akan dilakukan di (Kamis dan Jumat, 29 dan 30 November 2012). Pada saat LKMA nanti, beliau juga akan bertindak sebagai pemandu rombongan. 

Ahad, 17 juni 2012, tim berkunjung ke Masjid Negara, Masjid Besi Putrajaya, Kedutaan Besar Indonesia dan Central Market. Masjid dikunjungi untuk melihat bagaimana pengelolaan Masjid didasarkan pada sebuah visi yang kuat dan jelas. Central Market dijajagi sebagai tempat pembelian cinderahati yang relatif terjangkau di sela kunjungan LKMA nanti. Kedutaan Besar Indonesia dijajagi sebagai tempat studi dan diskusi komparasi kepemimpinan di dua negara, dimana Kuasa Usaha atau Atase Pendidikan Indonesia menjadi narasumbernya dan sekaligus silaturahmi dan tukar pikiran antara siswa dengan pelajar/mahasiswa Indonesia di Malaysia. Alhamdulillah, pihak Kedutaan Besar mengapresiasi kegiatan ini dan siap menyambut kedatangan para siswa nanti. Pihak Kedutaan meminta tim untuk segera mengajukan surat kunjungan resmi. 

Senin, 18 Juni 2012, tim berkunjung ke UPM dan UM. Di UPM, tim diterima oleh Prof. Datin Paduka Dr. Aini Ideris FASc DVM, MVSc, PhD, Timbalan Naib Canselor Akademik dan Antarabangsa didampingi Prof Masna dan Sdr Mustafa. Maksud kedatangan tim diterima baik, bahkan saat diceritakan tentang Insantama dan bagaimana proses perjuangan siswa dalam mewujudkan LKMA ini, beliau sangat mengapresiasi. Di sini disepakati UPM akan menerima kunjungan LKMA pada hari senin, 26 November 2012. Kunjungan studi akan diisi dengan presentasi dari pihak Canselor UPM dan wakil dari Persatuan Pelajar Internasional UPM serta presentasi dari wakil siswa SMAIT Insantama yang dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab serta kunjungan ke fasilitas-fasilitas pendidikan yang ditentukan di UPM. Beliau meminta agar tim segera mengajukan surat kunjungan resmi kepada UPM. Selanjutnya tim juga melihat beberapa unit fasilitas pendidikan, seperti laboratorium biosains di UPM.

Di UM, tim diterima Prof. Dr. Sharifuddin Md Zain, Direktur Bright Sparks Unit UM. Seperti halnya di UPM, beliau juga memberikan respon sangat positif, bahkan beliau membandingkan dengan siswa di Malaysia yang belum memiliki kegiatan seperti ini. Beliau meminta tim datang lagi pada hari Selasa untuk dipertemukan dengan Person in Charge UM untuk kegiatan seperti ini. 

Selasa, 19 Juni 2012, tim berkunjung International Student Centre (ISC) UM. Ditemani Prof. Dr. Sharifuddin Md Zain, tim diterima oleh Bp Nasarruddin Sulaiman, B.Mgmt (Assistant Registrar) dan Ibu Wang Sok Wai, BEc, MEc (Assistant Registrar). Sebagaimana halnya Prof. Dr. Sharifuddin, beliau berdua juga memberikan respon sangat positif seraya menegaskan bahwa kunjungan seperti ini termasuk dalam salah satu KPI (key performance indicator) kinerja UM. Kepada tim, beliau berdua juga menawarkan untuk berkunjung ke Institut Kepemimpinan UM, sehingga kunjungan studi ke UM menjadi 2 hari. Tim langsung menyambut setuju. Alur acara di kedua tempat tersebut dibuat sama seperti di UPM. Hanya saja, kunjungan studi di Institut Kepemimpinan UM hanya berlangsung setengah hari. Jadi, kunjungan ke UM dilakukan pada tanggal 27 dan 28 November 2012. Di sini, tim juga menyempatkan diri untuk melihat dua fasilitas pendidikan di UM, yaitu Jabatan (Jurusan) Kimia dan Akademi Pengajian Islam dan komplek Internasional Student Centre.

Pada kesempatan ini, beliau juga memberikan komitmen tawaran fasilitas penginapan dan kendaraan bagi rombongan, meski harus melalui mekanisme pengajuan surat resmi. Tawaran ini sebagai jawaban atas penjajagan tim terhadap fasilitas yang mungkin diberikan pada rombongan selama di Malaysia. Ini dimungkinkan, karena faktor KPI kinerja sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya. Atas semua ini, beliau pun meminta tim segera menindaklanjuti survey ini dengan mengirimkan surat kunjungan resmi.

Hari ini juga, tim mendatangi International Islamic University Malaysia (IIUM) di kampus Petaling Jaya. Di sini tim diterima oleh Bp Taifunisyam Taib, BSc.Ed, MSc, Dip in IRK (Lecturer dan sekaligus Kepala Asrama Putra). Kepada tim, beliau menyatakan apresiasinya. Setelah beliau berkoordinasi dengan pihak Canselor di kampus Gombak, kunjungan LKMA nanti akan dilakukan di kampus Petaling Jaya. Di sini, tim juga diajak 6 berkeliling melihat fasilitas pendidikan dan asrama mahasiswa yang ada. Atas nama pihak Canselor, beliau juga meminta tim untuk segera melayangkan surat kunjungan resmi. Jadwal kunjungan ke IIUM ini akan dilakukan pada tanggal 29 November 2012. 

Tindak Lanjut Pasca Survey LKMA Ke Malaysia
Jumat malam, 21 Juni 2012, hasil survey LKMA ke Malaysia disampaikan lengkap kepada seluruh siswa. Penjelasan lengkap ini disertai dengan penguatan tekad untuk memaksimalkan seluruh kemampuan yang dimiliki dalam menyukseskan kegiatan ini. Pada forum itu, secara bersama, ditetapkan tempat yang akan dikunjungi beserta jadwal kegiatannya. Tempat-tempat studi itu adalah :
(1) Universiti Putra Malaysia (Senin, 26 November 2012),
(2) Universiti Malaya (Selasa & Rabu, 27-28 November 2012),
(3) Masjid Besi Putrajaya (Rabu, 28 November 2012),
(4) International Islamic University (Kamis, 29 November 2012),
(5) Pearl Mentor (M) Sdn Bhd (Kamis, 29 November 2012),
(6) Kedutaan Besar Republik Indonesia (Jum’at, 30 November 2012),
(7) Masjid Negara (Jum’at, 30 November 2012),
(8) Kopersi Pembangunan Komuniti Insan Selangor Berhad (Jum’at, 30 November 2012)

Data detail tempat dan jadwal dimasukkan kembali dalam proposal yang telah disempurnakan sesuai dengan hasil survey.

Selain itu, seluruh siswa berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai akademik, kemampuan berbahasa asing dan kinerja fundraising-nya agar syarat yang telah ditetapkan Kepala Sekolah benar-benar maksimal dapat dipenuhi. Alhamdulillah.

LKMA adalah Langkah Penting untuk Menapak Jenjang Lebih Tinggi
Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini. Semoga hasil Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Akhir ini, sebagai upaya aktif Siswa SMAIT Insantama dalam meningkatkan kompetensi dan perannya dalam konteks pembangunan sumberdaya manusia nasional, dapat bermanfaat bagi pengembangan pembinaan kesiswaan di SMAIT Insantama khususnya dan di Indonesia umumnya. Kegiatan ini juga membawa manfaat yang besar bagi terpeliharanya hubungan silaturahmi kedua negeri. Semoga Allah Swt meridlai langkah kami. Amin. 

Malaysia, nantikan kami di LKMA 25 November hingga 1 Desember 2012 nanti!
Insya Allah

Komentar

Postingan Populer

Agar di Kampus Tak Sekadar Kuliah

Hari ‘Kemerdekaan’ Hati

[Book Review] Student Traveler by Kak Annisa Potter