Dakwah adalah salah satu perintah yang diberikan allah kepada kita sebagai seorang muslim. Dalilnya telah tertulis jelas di al-Quran al-karim. Hukumnya wajib. Kedudukannya sama seperti shalat, zakat, puasa, dan hal-hal wajib yang lain yang juga dijelaskan dalam al-Quran. Namun saat ini, apa posisi dakwah dalam hidup kita? Samakah dengan kita menyikapi kewajiban lain yang allah berikan?
Dakwah seharusnya menjadi pekerjaan tetap kita. Misalnya jika pekerjaan kita saat ini adalah dokter, harusnya secara tidak langsung kita juga adalah seorang pendakwah. Begitu juga dengan pedagang, guru, bahkan pelajar sekalipun. Namun tentu saja, bukan sebuah pekerjaan yang diniatkan untuk mencari materi, bukan juga sebagai sebuah pekerjaan sampingan, namun pekerjaan yang merupakan suatu keharusan bagi kita setiap saat. Dengan kata lain, dakwah harus menjadi sesuatu yang rutin kita lakukan. Lebih tepatnya, sebagai poros kehidupan kita.
Sebagai poros kehidupan, tentunya tak perlu lagi ada paksaan atau perintah untuk melakukannya. Tak ada yang harus selalu mengingatkan kita untuk berdakwah, menuntun, dan mendikte kita apa yang harus kita lakukan. Keikhlasan menjadi kunci agar aktifitas dakwah tidak terasa berat. Untuk melakukannya, harus ada kesadaran yang kuat pula dari diri sendiri apalagi agar kita bisa istiqamah. Tentu saja itu bukan suatu yang mudah.
Untuk itu, harus selalu kita ingat untuk apa kita berdakwah serta untuk ‘siapa?’. Selalu ingatkan diri dan anggap kegiatan dakwah kita sebagai sesuatu yang mendesak dan harus segera dilakukan. Di tengah rusaknya sistem di Negara ini, kacaunya peraturan, serta rancu-nya asas yang digunakan, menerapkan peraturan Islam dengan syariah dibawah institusi Khilafah merupakan sesuatu yang sangat urgent bukan? Apakah kita mau terus menerus hidup dalam keadaan yang seperti ini? Selain itu, Rasulullah SAW juga telah memberikan janjinya bukan?
Semua yang dilakukan hanya berdasarkan untuk mencai ridha Allah pasti akan terasa indah dan ringan. Semoga dengan keikhlasan dan niat yang tulus, kegiatan dakwah semakin menjadi poros yang selalu menemani setiap waktu kita menjalani hidup di dunia. Semoga tak ada keraguan bagi kita atas janji Allah untuk para penolong agama-Nya, “Siapa saja yang menolong agamaku, akan aku tinggikan derajatnya…”.
Jadi, apakah masih ada alasan yang tersisa untuk melalaikan dakwah? [salma fadhilah]
Komentar
Posting Komentar
Comments are welcomed! Siapa tahu pertanyaan kamu sudah pernah dijawab, jangan lupa cek dulu pertanyaan yang sering ditanya di Jawaban Pertanyaan Umum/Frequetly Asked Questions (FAQ) ya! Jangan lupa juga centang kotak "notify me"/"beritahu saya" supaya ada notification jika pertanyaannya sudah dijawab. Terimakasih :)