Segarnya Alam Curug Nangka

“Wuiiiiiiiii, byurrrrrrr!”

Sesaat setelahnya, cipratan air timbul dan membasahi daerah sekitarnya. Suara itu terdengar bergantian diselingi oleh tawa lepas para murid ikhwan pada 31 Januari 2012 lalu. Dimana suara itu terdengar? Yang pasti suara itu tidak terdengar dari dalam kamar mandi asrama karena para siswa yang melompat ke dalam ember kamar mandi. Suara itu adalah suara siswa ikhwan SMAIT Insantama saat melompat ke sungai yang jernih di tempat wisata Taman Nasional Gunung Halimun tepatnya di Curug Nangka.


Tepat pada penghujung Januari kali ini, siswa-siswi SMAIT Insantama Bogor melakukan kunjungan hiburan sekaligus pembelajaran di luar lingkungan sekolah. Sejenak mereka tinggalkan rutinitas mereka belajar di kelas dan menghirup udara segar di dataran tinggi kota Bogor. Mereka berangkat dari sekolah sekitar pukul 7.30 dan tiba di lokasi pada pukul 09.00 pagi.

Setelah melakukan briefing tentang tugas-tugas yang diberikan selama di lokasi, mereka yang dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil mulai menyebar ke daerah yang dihuni oleh banyak monyet tersebut. Walaupun mereka sedang berada di tempat wisata, pembelajaran tetap berlangsung melalui penugasan-penugasan ringan yang diberikan dan ilmu-ilmu tetap dapat mereka dapatkan.

Hawa dingin dan segar menyambut dan menghilangkan kepenatan para siswa setelah minggu-minggu sebelumnya selalu diisi dengan pembelajaran di kelas. Pohon-pohon hijau yang rapat, serta air sungai yang jernih dan dingin menemani mereka mengerjakan tugas-tugas yang terdiri dari mata pelajaran kimia, bahasa inggris, fisika dan biologi. Mereka dituntut melakukan tugas-tugas yang bersifat praktek seperti mencari jenis tumbuhan dan hewan tertentu, mengukur kecepatan aliran air sungai, mengukur debit air, dan berbagai tugas aplikatif lain. Tugas-tugas itu membuat mereka mau tidak mau turun ke sungai dan berbasah-basah ria.

Kesempatan itu digunakan dengan baik oleh para siswa. Tak sedikit dari siswa ikhwan yang menyempatkan diri bermain air, terjun melompat dari batu di pinggir sungai dan berenang. Siswa akhwat pun tak mau kalah, walaupun terbatas. Hari itu seperti tak ada yang tak mau menyia-nyiakan waktu di daerah air terjun minimal untuk sekedar bermain-main, dengan menyentuh segar dan jernihnya air disana.

Pada pukul setengah empat sore, setelah menyelesaikan tugas yang diberikan para guru dan puas bermain air di sungai dan air terjun, mereka harus beranjak dan kembali ke asrama. Dengan berat hati, kegiatan visiting hari itu harus segera mereka akhiri. Mereka harus berpisah dengan udara dan air segar Curug Nangka yang telah beberapa jam terakhir memanjakan mereka. Para siswa pun pulang dengan membawa pelajaran baru dan perasaan yang kembali segar. Mereka siap untuk melanjutkan kembali rutinitas padat mereka di sekolah dan asrama yang telah menunggu. [athiyah.k/salmafadhilah]

Komentar

Postingan Populer

Sekilas Tentang Arsitektur Lanskap

#DaysInJapan: Totoro Forest