Sosok pemuda,
Sebuah sosok manusia dengan umur tanggung
Tak dianggap anak kecil, bukan juga orang tua
Wahai pemuda, kata mereka:
“kan kamu sudah besar!”
Jika kau mulai meminta bantuan, atau bermanja
Kekanakan, kata mereka
Namun,
“aah, kan kamu masih kecil!”
Jika kau ingin ikut berpendapat, ikut menyelesaikan sebuah permasalahan dengan kata-kata bijaksana
Sok tau, pula kata mereka
Pemuda,
Sebuah sosok manusia yang dianggap sebelah mata
Dianggap belum mampu berkarya
Tak dapat ikut menyumbang tenaga
Wahai pemuda,
Apakah kau seperti yang ada di benak mereka?
Sesungguhnya bagaimana hakikatmu?
Siapa sebenarnya kamu?
Wahai pemuda,
Dalam islam hanya ada dua: belum dan sudah mukallaf saja
tidak ada masa peralihan, masa penyesuaian
tidak ada alasan bagimu
“kami kan masih remaja”
seakan meminta pemakluman, kami masih wajar melakukan dosa
Sadarlah pemuda,
Sebenarnya engkau juga bagian dari mereka, orang dewasa
Kau sama dengan mereka, namun dengan tenaga yang masih banyak tersisa
Kau mampu lakukan hal seperti mereka, bahkan beribu kali lipatnya
Sadarlah pemuda,
Kaulah harapan dunia
Pemegang kendali seiring bergantinya masa
Jangan kecewakan mereka dengan kerusakan yang serupa
Wahai pemuda, sebenarnya engkaulah penentu segalanya
[salmafadhilah]
Senin, 31 oktober 2011
(tugas artikel buletin JAISH)
Komentar
Posting Komentar
Comments are welcomed! Siapa tahu pertanyaan kamu sudah pernah dijawab, jangan lupa cek dulu pertanyaan yang sering ditanya di Jawaban Pertanyaan Umum/Frequetly Asked Questions (FAQ) ya! Jangan lupa juga centang kotak "notify me"/"beritahu saya" supaya ada notification jika pertanyaannya sudah dijawab. Terimakasih :)