Sakura, I'm In Love!

Pada
Tau sakura kan? 

Ya, sakura adalah bunga cantik yang terkenal banget di Jepang yang disebut juga cherry blossom.


Sakura (桜, 櫻?) bersama dengan bunga seruni, merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada musim semi, yaitu sekitar awal April hingga akhir April.

Sakura dapat terlihat di mana-mana di Jepang, diperlihatkan dalam beraneka ragam barang-barang konsumen, termasuk kimono, alat-alat tulis, dan peralatan dapur. Bagi orang Jepang, sakura merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian, serta juga merupakan simbol untuk mengeksperesikan ikatan antarmanusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan. Sakura juga menjadi metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal. (wikipedia)
Nah, kebayang kan? 

Tapi kalo anda membayangkan sakura adalah temennya Naruto, bayangan anda salah besar saudara-saudara.

Jepang, negara yang identik dengan bunga sakura ini sejak dulu jadi negara yang paling ingin saya kunjungi. Mungkin karena mendengar cerita-cerita; terutama dari ayah saya, melihat foto-foto, menonton film-film dan segalanya tentang jepang. Bahasanya, kebudayaannya, keindahan alamnya, serta orang-orangnya. Dan, bunga sakura ini salah satu daya tariknya.

And now i'm in love with you, sakura.

Ya, karena itu kenapa background blog saya tiba-tiba berganti menjadi foto bunga sakura. Mungkin yang saya alami sekarang adalah gejala mabok sakura. Hahaha, yah whatever lah.

Ini adalah foto yang saya ambil tanggal 1 Juli 2011 lalu, saat saya dan keluarga liburan ke Kebun Raya Cibodas. disana ada Sakura Garden, yang sayangnya belum semuanya mekar. Tepatnya, memang belum ada yang mekar, baru ada satu yang benar-benar mekar:

The first sakura blossom. captured by: me

Foto itu diambil pake kamera digital saya, jadi hasilnya gak terlalu bagus. Fokusnya ga bisa diatur sempurna. But, not bad lah.

Taman Sakura di Kebun Raya Cibodas sendiri lokasinya seperti ini:

Sumber: www.dakatour.com

Bagus yah, coba kalo udah mekar semua mungkin bakal jadi kaya gini:


Sekali lagi,
I'm so in love with you sakura :)

What a wonderful day if i can walk in this street..

 

:)

Komentar

Posting Komentar

Comments are welcomed! Siapa tahu pertanyaan kamu sudah pernah dijawab, jangan lupa cek dulu pertanyaan yang sering ditanya di Jawaban Pertanyaan Umum/Frequetly Asked Questions (FAQ) ya! Jangan lupa juga centang kotak "notify me"/"beritahu saya" supaya ada notification jika pertanyaannya sudah dijawab. Terimakasih :)

Postingan Populer

Gambar

Sekilas Tentang Arsitektur Lanskap

Kadang bingung kalo mau ngejelasin cuma dengan beberapa kata karena waktu yang singkat kalo ada orang yang nanya tentang jurusan yang lagi saya jalanin sekarang. Arsitektur lanskap? Hmm, kadang jawaban yang keluar dari mulut cuma seputar arsitektur pertamanan beserta sedikit penjelasan tentang perbedaannya sama teknik arsitektur atau arsitektur interior, jurusan yang sama-sama ada kata arsitektur di dalamnya.  Bener sih, ilmu Arsitektur Lanskap itu perkembangan lebih lanjut dari ilmu awalnya yaitu Arsitektur Pertamanan. Tapi yang banyak orang pikir; bikin taman? Nyusun-nyusun tanaman di depan halaman rumah? Lah, itu mah nggak usah susah susah belajar jadi Arsitek Lanskap, tukang kebun atau tukang bikin taman pinggir jalan juga bisa! Padahal sebenernya dunia arsitektur lanskap yang belum banyak orang tau ini nggak cuma se-sempit kelihatannya. Nah, berhubung besok pagi saya ujian mata kuliah Daskap alias Dasar-Dasar Arsitektur Lanskap dan baru aja selesai baca abis slide sesi u
Gambar

#DaysInJapan: Totoro Forest

Totoro Forest is a conservation forest located in Sayama Hills, Tokyo, which is categorized as a deciduous broadleaf forest. It name, Totoro, was taken from the main character of the animated movie titled “My Neighbor Totoro” that aired at 1988 by Studio Ghibli. The location of scenes in this movie are actually inspired by actual places in this forest. Hayao Miyazaki, who is the director of that movie, is the owner of the foundation that manage this forest called National Trust of Totoro No Furusato (Totoro Hometown) or simply called Totoro Fund . From the animations he made, we can see that Hayao Miyazaki is very concerned in the environmental conservation issues. That’s why he made this foundation which is named after one of  his animation masterpiece.