Semua orang pasti pernah gagal.
Ya, gagal. Semua orang pasti pernah.
Kata orang, “kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.” Semua orang pasti pernah gagal. Dan gagal itu ga ada salahnya kan? Kalo ga salah, Einstein aja gagal 999 kali sebelum akhirnya berhasil di percobaannya yang ke 1000. Ga mungkin ada orang yang lempeng-lempeng aja hidupnya, berhasil mulu dan ga penah gagal. Atuh ga seru dong hidupnya? Ya minimal kegagalan-kegagalan kecil yang dialami di kehidupan sehari-hari.
Tapi pernah ga sih, ngalamin kegagalan yang bikin sakit hati? Saya pernah, sudah beberapa kali malah. Salah satunya belum lama ini.
Ketika saya mengikuti sebuah lomba di sebuah sekolah, dengan 4 orang teman saya. Lomba yang tergolong kecil, dengan hanya belasan peserta tiap kategori lomba. Dan 4 orang teman saya itu menang dengan telak, dengan kemenangan yang memang pantas. Sementara saya? Hanya bisa memberi selamat saat nama-nama mereka dipanggil, ikut mengobrol tentang lomba yang tadi kita ikuti, sambil (jujur) saya merasakan sakit yang entah kenapa. Entah iri. Entah malu. Entah merasa tidak adil. Atau entah merasa bersalah. Entah. Hanya saya yang mengalami kegagalan saat itu.
Tiba di sekolah, langsung saya benamkan kepala saya ke bantal dan berdiam di kasur hingga sekitar satu jam. Tentu dengan air mata yang tidak bisa saya bendung. Jujur. Mungkin tak banyak yang tau, mungkin mereka pikir saya baik-baik saja. Tapi nyatanya tidak.
Bahkan mungkin karena saya terlalu jahat dan tidak bisa menerima kenyataan, saat itu terbesit dan saya berharap salah satu panitia menghubungi saya dan mengatakan bahwa ada kesalahan si sana sini sehingga sebenarnya yang mereka umumnkan tadi itu salah. Perasaan yang licik sekali bukan? saya pikir, sangat tidak sportif sekali saya ini.
Saat itu, seseorang menenangkan saya. tidak semua orang mahir dalam semua bidang. mungkin itu kelebihan orang lain dan menjadi kelemahan kita. jadi, kegagalan adalah sesuatu yang wajar. ya, semua orang punya bidangnya sendiri..
Saya juga ingat dengan kata-kata seseorang yang lain, yang berharga sekali bagi saya. “The important thing is not the competition and become the winner, but the experience you get.” Betul, betul sekali. seharusnya saya tidak terpaku dengan kompetisi itu, sehingga kegagalan membuat saya down. sebenarnya pengalaman itu sendiri lah yang lebih berharga.
Diantara euforia kemenangan mereka, mereka sempat berkata "kita pasti kaya gini karena kita deket sama allah..". Seketika saya berfikir, berarti saya kurang dekat dengan tuhan saya, Allah. Itu salah satu kesalahan besar saya.
Ya, momen itu adalah momen berharga yang memberi saya banyak pelajaran hidup. Semoga saya bisa belajar banyak dari pengalaman tersebut. Malah, kegagalan saya kali ini memotivasi saya untuk memenangkan lomba-lomba selanjutnya.
"The Important thing is the experience i get.."
So, gagal? Siapa takut!
Percayalah, orang-orang sukses mengalami ribuan kali kegagalan hanya untuk satu kali kemenangan. dan orang yang biasanya ditempa dengan kegagalan akan lebih menghargai kemenangan. Save ur spirit, everyman has his moment.
BalasHapus