Muslimah Sejati

Muslimah. Sebagai seorang ibu dan pengatur rumah tangga, ia melahirkan, merawat dan membimbing generasi pejuang Islam selanjutnya; sebagai seorang guru, seorang pendidik, ia membangun generasi cerdas dan berkarakter kuat; sebagai mubalighah, pejuang dakwah, ia beramar makruf nahi mungkar di masyarakat, memberi contoh yang baik bagi sekitarnya. Ia juga mengambil peran-peran penting berpengaruh lainnya di kehidupan. Muslimah juga termasuk bagian penting dalam perjuangan Islam, membantu proses pembangkitan kembali Negara Islam di dunia.

Seperti apakah Muslimah sejati? Ada beberapa kriteria khusus. Seorang pejuang Islam, Hasan al-Banna, telah merumuskan 10 kriteria Muslimah sejati. (1) Salimul ‘Aqidah. Bersih akidahnya. Muslimah sejati harus terhindar dari hal-hal yang dapat merusak akidahnya seperti kesyirikan dan kesesatan. (2) Shahihul Ibadah. Benar ibadahnya. Ibadahnya harus benar dan jauh dari kegiatan ibadah yang bersifat bid’ah. (3) Matinul Khuluq. Mulia akhlaknya. Muslimah yang buruk akhlaknya, urakan dan tidak sopan perilakunya tidak pantas disebut Muslimah sejati. Muslimah sejati tentu punya perilaku yang baik, sopan dan dapat menjaga perilakunya. (4) Qowiyul Jismi. Kuat fisiknya. Jasmani yang lemah akan menghambat kegiatan beribadah dan beramal salih . Karena itu, penting bagi Muslimah untuk menjaga badannya agar selalu sehat. (5) Mutsaqaful Fikri. Luas wawasan berpikirnya. Bagaimana ia bisa dikatakan Muslimah sejati jika ia tidak mengetahui permasalahan umat saat ini, tertinggal berita penting, dan tidak berwawasan luas? Muslimah sejati harus peka dan peduli dengan berita-berita yang sedang ramai diperbincangkan. Penting untuknya menonton televisi, mencari berita baru di internet, dan membaca buku-buku sumber pengetahuan. (6) Qadirun ‘alal Kasbi, Mampu berusaha. Muslimah yang pemalas dan tidak mau berusaha tentu tidak termasuk kriteria Muslimah sejati, bukan? Muslimah sejati seharusnya rajin dan pantang menyerah. (7) Mujahidun li Nafsihi. Bersungguh sungguh dalam jiwanya. Muslimah yang seperti ini selalu bersungguh-sungguh dan melakukan yang terbaik dalam setiap hal yang dikerjakannya. (8) Haritsun ‘ala waqtihi. Efisien dalam memanfaatkan waktunya. Di dalam Islam, waktu adalah pedang. Siapa saja yang tidak pandai memanfaatkan waktunya akan terkena ‘pedang’-nya sendiri. (9) Munazham fi Su’unihi. Tertata dalam urusannya. Masalah akan mudah diselesaikan apabila teratur dan tertata secara baik. (10) Nafi’un li Ghayrihi. Bermanfaat bagi orang lain. Sebaik-baik Muslim adalah yang bermanfaat bagi saudaranya.

Apakah kriteria-kriteria di atas sudah kita miliki? Mari perbaiki diri kita. Lengkapi kriteria-kriteria di atas. Jadilah Muslimah sejati pejuang Islam. Allahu Akbar! [Salma Fadhilah; Siswi SMAIT Insantama Bogor]

http://hizbut-tahrir.or.id/2011/04/09/muslimah-sejati/

Dimuat pada Majalah Al-Waie Edisi Sept 2011

Komentar

Postingan Populer

Agar di Kampus Tak Sekadar Kuliah

Hari ‘Kemerdekaan’ Hati

[Book Review] Student Traveler by Kak Annisa Potter