Pada
tanggal 6-7 oktober lalu, kami angkatan pertama SMAIT Insantama melakukan LDK
(Latihan Dasar Kepemimpinan). namun yang kami lakukan bukanlah suatu hal yang
biasa. kami melakukan perjalanan dari Bogor ke Cianjur dengan berjalan kaki
sejauh sekitar 53 km.
Nah,
karena saya tidak sempat menulis, dibawah ini saya copy paste-kan liputan
tentang acara kami yang dimuat di Radar Bogor. selamat membaca :)
Jum'at, 08 Oktober 2010 , 09:59:00
SEMANGAT: Para
siswa jalan kaki untuk melatih fisik dan mental.
Sikap malas dan manja merupakan hal
lumrah yang terjadi di kalangan pelajar. Jiwa muda dan ingin mencari jati diri,
terkadang membuat sebagian remaja lupa akan tujuannya belajar. Sekolah Menengah
Atas Islam Terpadu (SMAIT) Insantama Bogor memiliki cara unik untuk
mengendalikan sikap dan kepribadian siswanya melalui long march (jalan kaki)
Bogor-CIanjur.
MATAHARI masih belum menampakkan wajahnya, saat sebagian orang masih terlelap dalam mimpi. Hal itu tidak berlaku bagi SMAIT Insantama yang sibuk dengan aktivitasnya pada Rabu (6/10) pagi lalu.
Sebanyak 54 orang siswa yang mengikuti latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS), tengah bersiap diri mengikuti aksi long march Bogor-Cianjur sebagai bagian dari latihan ketahanan mental dan tubuh.
Menempuh jarak sepanjang 53 kilometer, dengan rute kampus Insantama, kediaman mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rohkmin Dahuri, SKI Tajur, Bendungan Katulampa, Radio Wadi FM, Masjid Atta’-awun dan terakhir tiba di Pondok Pesantren Agribisnis Miftahul Falah, Kabupaten Cianjur. Diperkirakan peserta akan tiba di Cianjur pada pukul 23:00.
Sebelum memulai keberangkatannya, seluruh peserta dan guru pembimbing serempak melaksanakan salat Subuh berjamaah, memohon keselamatan dalam perjalanan pergi maupun pulang. Usai ibadah, mereka lahap menyantap menu sarapan pagi yaitu telur rebus sebagai penambah vitalitas.
Seluruh perlengkapan telah dipersiapkan karena akan melakukan perjalanan cukup panjang. Melalui rute Bogor-Cianjur, dengan menyempatkan mampir di pos-pos yang ditentukan panitia, peserta LDK akan diuji wawasan dan pengetahuannya.
“Kami telah mempersiapkan kegiatan ini selama tiga minggu dan anak-anak terlihat bersemangat mengikuti long march ini,” kata Pembina SMAIT Insantama Muhammad Karebet Widjajakusuma kepada Radar Bogor, sebelum memulai keberangkatannya beberapa waktu lalu.(*)
MATAHARI masih belum menampakkan wajahnya, saat sebagian orang masih terlelap dalam mimpi. Hal itu tidak berlaku bagi SMAIT Insantama yang sibuk dengan aktivitasnya pada Rabu (6/10) pagi lalu.
Sebanyak 54 orang siswa yang mengikuti latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS), tengah bersiap diri mengikuti aksi long march Bogor-Cianjur sebagai bagian dari latihan ketahanan mental dan tubuh.
Menempuh jarak sepanjang 53 kilometer, dengan rute kampus Insantama, kediaman mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rohkmin Dahuri, SKI Tajur, Bendungan Katulampa, Radio Wadi FM, Masjid Atta’-awun dan terakhir tiba di Pondok Pesantren Agribisnis Miftahul Falah, Kabupaten Cianjur. Diperkirakan peserta akan tiba di Cianjur pada pukul 23:00.
Sebelum memulai keberangkatannya, seluruh peserta dan guru pembimbing serempak melaksanakan salat Subuh berjamaah, memohon keselamatan dalam perjalanan pergi maupun pulang. Usai ibadah, mereka lahap menyantap menu sarapan pagi yaitu telur rebus sebagai penambah vitalitas.
Seluruh perlengkapan telah dipersiapkan karena akan melakukan perjalanan cukup panjang. Melalui rute Bogor-Cianjur, dengan menyempatkan mampir di pos-pos yang ditentukan panitia, peserta LDK akan diuji wawasan dan pengetahuannya.
“Kami telah mempersiapkan kegiatan ini selama tiga minggu dan anak-anak terlihat bersemangat mengikuti long march ini,” kata Pembina SMAIT Insantama Muhammad Karebet Widjajakusuma kepada Radar Bogor, sebelum memulai keberangkatannya beberapa waktu lalu.(*)
Sabtu, 09 Oktober 2010 , 10:33:00
Untuk menguji ketahanan mental dan
fisik siswa, SMAIT Insantama tidak main-main. Bahkan, SMA yang berdiri di
Gunungbatu tersebut melakukan long march dari Bogor menuju Cianjur sejauh 53
km.
AKSI long march yang diselenggarakan SMAIT Insantama, merupakan kegiatan yang kali pertama dilakukan. Bila sebelumnya dilaksanakan di sekolah maupun outbond. Kali ini seluruh siswa berjalan kaki sejauh 53 kilometer.
Sebagai penyemangat, seluruh peserta meneriakkan semboyan Taklukan Cianjur agar mereka tidak mengenal lelah selama berjalan kaki. Pembina SMAIT Insantama Muhammad Karebet Widjajakusuma mengatakan, persiapan telah dilakukan selama dua minggu. Satu minggu sebelum keberangkatan, peserta melakukan penggalangan dana.
“Kami menargetkan Rp20 juta harus terkumpul. Alhamdulillah mereka sanggup mengumpulkan biaya Rp14 juta,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Kegiatan ini, sambung dia, untuk menguji daya tahan mental dan kekuatan fisik siswa. Karena mereka adalah calon pemimpin bangsa, sehingga harus dibekali dengan persiapan yang cukup.
Karebet mengharapkan, selama perjalanan kondisi peserta dalam keadaan baik sampai di tempat tujuan.
“Kami melihat dulu situasinya, bila memungkinkan, long march akan dilanjutkan. Namun, jika banyak peserta tidak sanggup, akan diteruskan dengan naik kendaraan,” pungkasnya.(*)
AKSI long march yang diselenggarakan SMAIT Insantama, merupakan kegiatan yang kali pertama dilakukan. Bila sebelumnya dilaksanakan di sekolah maupun outbond. Kali ini seluruh siswa berjalan kaki sejauh 53 kilometer.
Sebagai penyemangat, seluruh peserta meneriakkan semboyan Taklukan Cianjur agar mereka tidak mengenal lelah selama berjalan kaki. Pembina SMAIT Insantama Muhammad Karebet Widjajakusuma mengatakan, persiapan telah dilakukan selama dua minggu. Satu minggu sebelum keberangkatan, peserta melakukan penggalangan dana.
“Kami menargetkan Rp20 juta harus terkumpul. Alhamdulillah mereka sanggup mengumpulkan biaya Rp14 juta,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Kegiatan ini, sambung dia, untuk menguji daya tahan mental dan kekuatan fisik siswa. Karena mereka adalah calon pemimpin bangsa, sehingga harus dibekali dengan persiapan yang cukup.
Karebet mengharapkan, selama perjalanan kondisi peserta dalam keadaan baik sampai di tempat tujuan.
“Kami melihat dulu situasinya, bila memungkinkan, long march akan dilanjutkan. Namun, jika banyak peserta tidak sanggup, akan diteruskan dengan naik kendaraan,” pungkasnya.(*)
Source:
originally posted at: http://salmafadhilah.multiply.com/
|
Komentar
Posting Komentar
Comments are welcomed! Siapa tahu pertanyaan kamu sudah pernah dijawab, jangan lupa cek dulu pertanyaan yang sering ditanya di Jawaban Pertanyaan Umum/Frequetly Asked Questions (FAQ) ya! Jangan lupa juga centang kotak "notify me"/"beritahu saya" supaya ada notification jika pertanyaannya sudah dijawab. Terimakasih :)